Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Apakah Ikan Juga Bisa Mati Tenggelam di Air? Ini Penjelasan dari Pakar

Hanif Pandu Setiawan - Minggu, 15 Agustus 2021 | 21:05
Ilustrasi ikan cupang
kompas.com

Ilustrasi ikan cupang

HAI-Online.com – Pernahkan kalian bertanya-tanya apakahikan dan hewan-hewan laut lainnya yang lahir dan besar di air bisa mati lemas atau mati kekurangan oksigen karena tenggelam di dalamnya?

Dijelaskan Frances Withrow, ilmuwan kelautan di Oceana, sebuah organisasi perlindungan dan konservasi lingkungan, ternyata hal tersebut bisa aja terjadi lho, sob.

"Hewan-hewan laut juga membutuhkan oksigen untuk hidup. Hanya saja mereka hidup dari oksigen terlarut, sementara kita mendapatkan oksigen dari udara," jelas Withrow.

Kebanyakan ikan memang bernapas ketika air bergerak melintasi insang mereka. Namun jika insangnya rusak atau air nggak bisa bergerak melewatinya, ikan bisa mati lemas. Secara teknis mereka nggak tenggelam, karena mereka nggak menghirup air, tetapi mereka mati karena kekurangan oksigen.

Alat tangkap, seperti beberapa jenis mata kail, dapat merusak insang. Penyakit juga bisa menjadi penyebabnya.

Patogen, terutama bakteri, juga dapat menempel pada insang. Patogen ini menghalangi insang sehingga nggak dapat menyaring oksigen dari air atau menurunkannya ke titik di mana mereka nggak lagi berfungsi.

"Ini seperti jika kita memiliki penyakit pernapasan yang sangat buruk."Itu membuat [hewan itu] bekerja lebih keras untuk bernapas," jelas Withrow,seperti dilansir Live Science.

Baca Juga: Melihat Wujud Anglerfish, Ikan Laut Bertampang Serem dari Laut Dalam yang Muncul ke Pantai

Namun Meski beberapa ikan dapat memompa air melalui insangnya saat istirahat, banyak ikan harus berenang terus-menerus agar air mengalir melewati mereka. Jadisaat mereka terjebak, seperti di jaring ikan, menurut Withrow mereka mungkin terjebak dan mati lemas.

Ia mencontohkan, hiu membutuhkan siripnya untuk berenang. Beberapa nelayan menangkap hiu dan mengambil siripnya untuk makanan seperti sup sirip hiu dan kemudian melemparkannya kembali ke air karena sisa hewan tersebut mungkin nggak berharga di pasaran.

"Ini sering merupakan kegiatan ilegal karena nggak berkelanjutan," kata Withrow.

"Nggak hanya nggak bagus untuk populasi umum hiu, tapi juga sangat kejam. Hiu yang diambil siripnya nggak bisa berenang ketika dilemparkan kembali, sehingga akan dimakan oleh predator, mati kelaparan, atau mati lemas," ujarnya.

Hewan-hewan laut lainnya, seperti penyu dan lumba-lumba, mendapatkan oksigen dari udara seperti kita. Mereka menghirupnya langsung dari udara. Namun mereka hanya bisa melakukannya saat muncul ke permukaan. Peralatan memancing dapat menjebak mereka di bawah air, mencegah mereka melakukannya.

Jaring insang hanyut, atau jaring raksasa yang mengapung di air dan nggak dirancang untuk menargetkan spesies ikan tertentu, adalah penyebab utama matinya banyak hewan laut.

"Bergantung pada ukuran jaringnya, ia akan menangkap apa pun yang berenang," kata Withrow.

Baca Juga: Penyelam Ungkap Kehidupan di Titik Terdalam Bumi Palung Mariana, Miris Ada Sampah Plastik!

Hewan-hewan yang bisa terjebak di jaring tersebut termasuk ikan, penyu, dan mamalia laut yang nggak ingin dijual oleh nelayan. Jenis peralatan memancing lainnya yang memiliki tali juga dapat menjerat hewan, seperti paus, dan mencegahnya muncul ke permukaan.

Sulit untuk mengetahui berapa banyak hewan laut yang mati lemas,menurut Withrow. Namunberdasarkan perkiraan Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional, belitan tali telah membunuh sekitar 300.000 paus, lumba-lumba, dan porpoise setiap tahunnya.

Terkadang, wilayah lautan mungkin nggak memiliki cukup oksigen terlarut untuk mendukung ikan yang hidup di sana. Kondisi ini bisa terjadi misalnya jika banyak plankton mekar secara bersamaan di wilayah perairan tersebut. Plankton menggunakan semua oksigen dalam waktu singkat, menyebabkan ikan di daerah tersebut mati lemas.

"Jadi air nggak selalu bisa mengisi kembali oksigen dengan sangat cepat," tegas Withrow.

Selain itu, air hangat juga nggak menahan oksigen terlarut sebanyak air dingin, menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey/USGS).

Ketika suhu laut meningkat karena perubahan iklim, "zona-zona mati" dengan tingkat oksigen yang lebih rendah pun jadi lebih banyak muncul. Akibatnya, jadi lebih banyak pula hewan laut yang terancam mati karena kekurangan oksigen. (*)

Baca Juga: Kerap Dianggap Jahat, Justru Plankton di Laut Ini Penyumbang Oksigen Terbesar di Bumi

Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Lahir dan Besar di Air, Apakah Ikan Juga Bisa Mati Tenggelam?"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x