HAI-Online.com – Killing Me Inside jadi salah satu band yang merajai skena post hardcore di Indonesia pada masanya.
Band yang dibentuk oleh Onadio Leonardo (bass), Josaphat Klements (gitar), dan Raka Cyril Damar (gitar) pada 2005 tersebut pun sukses membawa genre tersebut ke pendengar yang lebih luas.
Nah, mengenang awal terbentuknya Killing Me Inside, Onadio Leonardo menceritakan gimana proses pencarian vokalis yang saat itu memang posisinya masih kosong.
Dalam podcast Gofar Hilman, Ngobam pada September tahun lalu, Onad mengungkapkan bahwa mereka punya syarat khusus untuk mengisi posisi vokalis Killing Me Inside di masa itu.
“Konsep Killing Me itu, nggak harus jago, tapi gondrong!” ujar dia kepada Gofar.
Baca Juga: 5 Band Rock Indonesia yang Populer Karena MySpace, Dari Thirteen Hingga Killing Me Inside
Onad bahkan mengaku pada saat itu ia bersama Raka dan Josaphat harusmencari personelke sekolah-sekolah yang membebaskan siswanya buat punya rambut gondrong.
“Jadi kita cari ke SMA-SMA, kalo nggak international school, sekolah Kristen! PL, Gonzaga. Jago nggak jago, rambutnya dulu emo. Bodo amat, mau mainnya berantakan ‘kan,” kenang Onad.
Hingga di suatu momen, merekatertarik dengan Sansan yang saat itu lagi manggung di Gonzaga. Selain suaranya yang dinilai oke, mereka langsung ngerasa klop sama Sansan nggak lain nggak bukan karena rambutnya gondrongnya.
"Nggak lama gua liat Sansan lagi mangging di Gonzaga. Terus gue bilang, 'Eh kita samperin aja bocah itu'. Gue samperin, terus gue bilang, 'Bagus banget suara lu," lanjut Onad.
Baca Juga: Sejarah Musik Emo di Indonesia: Dari Muncul, Redup, hingga Bangkit Lagi
Ia melanjutkan, "Abis itu gabung sama Killing Me. Jadilah Killing Me. Karena rambutnya bagus dan smoothingan pada masa itu."