Dia pun pernah menjadi Ketua Bidang Medkominfo Genshiken ITB periode 2019/2020, Ketua Divisi Logistik Genshiken Staff Training Genshiken ITB 2019, dan Ketua Divisi Megaproperti Wisuda Juli HIMATIKA ITB 2019.
Nah untuk urusan membagi waktu, Izzan punya caranya sendiri. Dia biasa membagi waktu antara akademik dan organisasi dengan selalu berusaha memahami materi di kelas.
Dengan begitu, dia nggak perlu banyak belajar lagi di luar kelas, kecuali saat mengerjakan tugas. Sebab, pada sisa waktunya, Izzan lebih memilih menaruh perhatiannya kepada hal-hal nonakademik.
Baca Juga: LPDP Buka Seleksi Beasiswa Tahap 2, Simak Jadwal dan Syaratnya!
Sempat kehilangan motivasi
Meski demikian, pada tahun terakhir, tepat sebelum memulai skripsi, pandemi Covid-19 melanda dunia. Izzan yang mengira hal hal itu nggak akan berdampak besar, ternyata merasakan sebaliknya.
Ia bahkan kehilangan motivasi untuk masuk kelas dan mengerjakan tugas akhir.
“Biasanya saya bermain gim untuk procrastinate dari kuliah dan skripsi. Untungnya, dosen saya masih aman sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi. Kuliah saya selesai walaupun sempat terseok-seok dan sangat bersyukur akhirnya dapat berhasil menjadi wisudawan Juli 2021 ini,” ungkap Izzan.
Motivasi Izzan untuk lulus pada usia yang sangat muda sebenarnya sama dengan motivasi yang dimilikinya pada usia 14 tahun. Izzan sempat merasa pelajaran SMA nggak menarik sehingga membuatnya ingin segera berkuliah di ITB.
Saat kuliah, dia berencana untuk lulus dalam empat tahun. Dia berusaha untuk mewujudkannya.
Izzan mampu sampai ke titik ini karena dukungan dari keluarga dan saudara yang selalu mendukung pilihannya. Apalagi, Izzan merasa teman-teman seperkuliahan juga baik dan asyik diajak bermain. Mereka selalu menghibur di kala terpuruk.