Nah, kolaborasi ini yang masih belum banyak dipahami, karena itu diperlukan penciptaan lanskap terintegrasi untuk menciptakan SDM yang siap berbisnis cerdas, tanggap teknologi, dan menyesuaikan pasar di masa depan.
Hal inilah yang mendasari Universitas Prasetiya Mulya sebagai institusi pendidikan terfokus untuk membawa perubahan dalam membuka pola pikir, bahwa ilmu pengetahuan bisnis dan teknologi adalah kombinasi hebat untuk mendongkrak kesejahteraan bangsa.
Bertahun-tahun institusi pendidikan ini bekerja meningkatkan dan terus memperbaharui metode pengajarannya agar dapat sesuai dengan kebutuhan industri dan era di masa depan, seperti yang terlihat dalam program-program di School of Business Economics dan School of Applied STEM Prasetiya Mulya.
Sebagai bukti, belum lama ini mahasiswa Prasetiya Mulya berhasil memenangkan Juara II Mile Zero Project Competition yang diselenggarakan oleh ITB. 3
Baca Juga: Awal Gabung Dewa 19, Once Ungkap Ahmad Dhani Bikin Dia Kesulitan Bernyanyi
Tiga mahasiswa, masing-masing dari jurusan Finance and Banking, Digital Business Technology (Software Engineering), dan Renewable Energy Engineering meramu ide untuk memberdayakan masyarakat melalui teknologi terkini yang solutif.
“Di samping keunggulan teknologi, saya juga belajar banyak hal tentang bisnis, terutama tentang perhitungan biaya. Saya jadi tahu bagaimana scale-up sebuah ide untuk menjadi investasi. Jadi kami bisa lebih yakin saat mengusung ide bisnis teknologi ini,” ujar Putu Ayu Narsih, mahasiswa S1 Renewable Energy Engineering Prasetiya Mulya.
Ni Putu Diah, mahasiswa S1 Finance and Banking semester 4 menambahkan, “Lebih seru kolaborasi bersama jurusan lain, muncul banyak ide yang saya pikir tidak mungkin, ternyata bisa.
Dari pengetahuan teknologi mereka, banyak hal unik yang bisa dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau pasar.”
Kolaborasi mahasiswa antar jurusan juga terlihat dalam Petrolida Business Case Competition 2021 lalu yang diprakarsai oleh ITS.
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest