Follow Us

5 Ungkapan yang Perlu Dihindari biar Nggak Terjebak Toxic Positivity

Hanif Pandu Setiawan - Kamis, 17 Juni 2021 | 11:00
Ilustrasi kesedihan
Pixabay

Ilustrasi kesedihan

HAI-Online.com – Saat ngerasa sedih atau sedang down, udah jadi hal alamiah bagi seseorang untuk membagikannya kepada orang lain, entah lewat curhat langsung atau sekadar via chatting.

Sebab, hal itu dinilai bisa setidaknya meringankan beban yang sedang kita alami—bahkan terkadang cukup dengan hanya didengar.

Sehingga jika kita sedang berada di posisi sebagai teman yang sedang mengalami masalah, kita pun perlu belajar menjadi pendengar yang baik.

Jangan sampai kata-kata penyemangat yang kalian berikan justru membuat suasana teman kalian semakin memburuk.

Kata-kata inilah yang kerap kita dengar sebagai ungkapan penyemangat, tetapi justru nggak bikin suasana hati teman membaik.

Baca Juga: Jangan Sampai Semakin Parah, Kenali 5 Tanda Keluarga yang Toxic

Terkait hal ini, Prita Yulia Maharani, M.Psi., psikolog dari aplikasi konseling Riliv menjelaskan bahwa kata-kata semangat tersebut biasa disebut dengan Toxic Positivity.

“Kata-kata ini terdengar sebagai penyemangat, tetapi sebenarnya membuat orang lain jadi sedih karena nggak divalidasi,” jelas Prita saat memberi pemaparan dalam event Kita Kumpul Online oleh komunitas Narasi yang bekerja sama dengan Riliv digelar pada 4 Juni lalu.

Prita mengatakan, saat mendengarkan, penting buat pendengar untuk brempati atau memahami kondisi orang secara utuh.

Toxic positivity membuat kita menekan emosi negatif dengan berusaha menerima emosi positif. Padahal, emosi negatif juga perlu kita terima agar nggak menumpuk,” ujarnya.

Padahal, nggak semua orang ingin diberi nasihat. Banyak yang hanya ingin didengarkan saja.

Karenanya, toxic positivity justru membuat orang takut berpikir negatif, takut bercerita pada orang lain, mengisolasi diri, dan meningkatkan risiko stres serta kecemasan.

Apa saja sih ungkapan-ungkapan toxic positivity yang mesti kita hindari saat jadi pendengar teman kita yang sedang dirundung kesedihan?

1. “Masih ada yang lebih susah daripada lo.”

Ungkapan ini membuat teman atau kerabat yang bercerita merasa disepelekan masalahnya.

Padahal kalian nggak tahu seberapa besar usaha atau pun perjuangan dia serta hal yang mungkin memperparah kondisinya.

Kalian bisa menggantinya dengan ungkapan, “Gue bisa melihat dan merasakan betapa susahnya lo berjuang menghadapi semuanya.”

Baca Juga: Mau Dapetin Pacar? Hindari 5 Sifat Paling Nggak Disukai Cewek Ini!

2. “Udah, jangan terlalu dipikirkan.”

Saat seseorang berusaha curhat tentang masahalnya ke kalian, itu berarti ia menganggap kalian adalah orang yang ia percayakan untuk bisa jadi pendengar yang baik.

Alih-alih mengucap, "Sudah, jangan terlalu dipikirkan", kalian bisa mengapresiasinya dengan kalimat, “Terima kasih udah bercerita, ya.”

3. “Udah, jangan sedih terus.Mellow banget.”

Nggak ada orang yang mau sedih dan nggak ada yang mau disebut mellow. Mengatakan hal ini berarti menutup mata bahwa teman atau sahabat sedang mengalami masalah dan mempercayai kalian sebagai teman bercerita.

Kalian bisa berlatih mengatakan, “Apa yang bisa gue lakuin biar lo bisa lebih tenang?”

4. “Lo mending, lha gue…”

Nah ini dia yang belakangan sering banget diucapkan saat kita lihat seseorang nyeritain keluh kesahnya di media sosial. Niat hati pengen bikin lega hati, malah jadi adu nasib!

Padahal, hal ini hanya membuat kesedihan menumpuk dan nggak divalidasi.

Sebab, kesedihan bukanlah soal persaingan, dan orang yang sedang bercerita nggak ingin berkompetisi dengan siapapun.

Kalian bisa membalasnya dengan pelukan atau mengiyakan bahwa apa yang sedang mereka hadapi berat.

Baca Juga: Ngerasa Ngalamin Toxic Relationship? Kenali Nih 7 Tandanya Menurut Pakar UGM

5. “Lo pasti bisa kok, nggak sulit ini.”

Kalimat ini sering muncul dengan niat membantu dan menguatkan, namun sadarkah kalian jika sebenarnya kalimat ini toxic positivity?

Kata ‘nggak sulit ini’ berarti melihat dari kacamata kalian sendiri dan nggak mempertimbangkan kondisi orang itu. Bisa jadi dia nggak memiliki sumber daya seperti yang kalian miliki, serta pengalaman berbeda dari yang sudah kalian lalui.

Jadi, kalo kalian ingin menyemangati teman, kalian bisa menggunakan kalimat, “Gue percaya lo bisa, jangan lupa istirahat. Yang penting sudah melakukan yang terbaik sesuai yang lo bisa, ya.” (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest