HAI-Online.com - Tentu di usia remaja, kita banyak nongkrong dan berinteraksi dengan teman bahkan juga ada yang bersama pasangan, tapi seringkali kita ngerasa terjebak dalam hubungan yang nggak sehat atau bisa dibilang toxic relationship. Nah, untuk itu harus diketahui juga nih tanda-tanda toxic relationship itu kayak gimana sih?.
Baca Juga: Cara Mengetahui Kepribadian Diri Berdasarkan Bentuk Jari Tangan
Hubungan yang bermasalah atau toxic relationship ini perlu kita waspadai dan tangani karena kalau nggak ya bisa-bisa cuma menguras waktu dan pikiran aja. Apalagi, nggak sedikit yang ngerasa berpengaruh buruk terhadap kesehatan, baik fisik atau mental, serta interaksi sosial dengan orang lain.
Seperti yang diterangkan Ketua Departemen Perilaku, Kesehatan Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FKKMK UGM, Prof. Raden Ajeng Yayi Suryo Prabandari, dalam webinar FK-KMK UGM, Rabu (31/3/2021), "Akibatnya bisa cemas, stres, insecure, beberapa mengalami trauma. Kalau tidak muncul di cemas dan stres bisa kesehatan mental dan pikirannya terganggu, tidak bisa konsentrasi belajar, dan ada gangguan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Dalam webinar tersebut, Yayi juga menjelaskan ciri-ciri perilaku toxic, di antaranya terus mengkritik, menghindari hubungan emosional dengan orang lain, serta menyembunyikan masalah.
Dalam pola hubungan yang toxic, biasanya terdapat komunikasi yang kurang baik, dan pihak-pihak yang berada dalam hubungan tersebut merasa tertekan seperti nggak menjadi diri sendiri.
Yayi menerangkan terdapat tujuh tanda yang perlu diwaspadai dalam suatu pola hubungan, 7 tanda meliputi:
1. Komentar berbasis gender 2. Komentar negatif terhadap penampilan atau pemahaman 3. Agresi verbal 4. Pembatasan bergaul, serta sikap protektif yang berlebihan 5. Komentar, kritik berlebihan6. Candaan terhadap teman atau pasangan di depan publik 7. Ancaman jika memutuskan pertemanan atau relasi pacaran
"Ini adalah tanda-tanda yang harus diwaspadai, yang bisa mengarah kepada perilaku toxic," kata Yayi.
Pengajar FK-KMK, Fitrina M. Kusumaningrum, juga mengatakan dalam webinar sejumlah pencegahan dapat dilakukan dalam relasi pacaran di kalangan remaja terkait toxic relationship. Menurutnya remaja perlu memiliki pemahaman terkait hubungan yang sehat.
Kemudian, mampu membuat keputusan dengan sehat, dan mempelajari cara komunikasi yang sehat. Selain itu, remaja perlu mengenalkan pasangan kepada orang tua untuk memunculkan rasa tanggung jawab pasangan, menetapkan batasan dalam hubungan, dan bersikap asertif.
"Asertif ini penting dalam hubungan. Ketika batasan sudah dilanggar, kita harus bisa berkata tidak," ungkapnya. Bagi orang tua dan keluarga bisa menguatkan hubungan dengan anak lewat komunikasi terbuka, perhatian dan waktu yang lebih, serta memberi apresiasi terhadap hal-hal positif yang dilakukan oleh anak.
Nah, itu tadi ada 7 tanda yang harus diperhatikan dalam menjalin hubungan yang dirasa sudah menjurus ke toxic relationship. Jangan sampai kamu tahan aja dengan kondisi seperti itu, bisa-bisa kalian sendiri yang kepikiran dan stres. Kalau bisa ya coba diingetin dulu temannya supaya nggak masuk kriteria 7 tanda di atas.
Baca Juga: Apa Sih Arti Gaslighting? Gimana Tanda-Tanda dan Solusi Ngatasinnya?