Lanjutnya, pembudidayaan ini juga merupakan wujud dari konsep eco wisata yang digagas Desa Wisata Edelweis.
"Jadi setiapcustomeratau wisatawan yang datang itu, selain mereka datang untuk foto, setidaknya mereka juga mendapatkan ilmu. Entah sedikit mereka akan diajari bagaimana caranya budidaya Edelweis," ungkapnya.
Memetik bunga Edelweis dan membeli suvenirnya juga bisa dilakukan secara legal, kamu bakal dapat izin yang sah untuk memilikinya tanpa ada gugatan dari Kelompok Tani Hulun Hyang maupun pihak Taman Nasional.
"Kalo kepingin metik bunga Edelweis bisa, kalo kepingin beli sovenirnya juga bisa secara legal di sini," kata Teguh.
Wisatawan bisa membeli sovenir bunga Edelweis yang dijual berbentuk gantungan kunci, boneka, kalung dan lainnya.
Harga sovenir yang dijual mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000.
Untuk sovenir gantungan kunci dijual dengan harga Rp 20.000 dan kalung Rp 50.000, dan boneka Rp 50.000.
Ada juga sovenir yang biasa dipakai untuk pernikahan, dijual dengan harga mulai dari Rp 150.000 sampai Rp 250.000.
"Ini yang buat kelompok tani Hulun Hyang, jadi kita ambil biji Edelweis untuk kita budidayakan. Setelah diambil bijinya, daripada bunganya dibuang kan, lebih baik kita buat sovenir, tapi kita secara legal. Kalau sudah pada tahu kan banyak yang jual di kawasan Bromo, tapi rata-rata itu ilegal, tapi di sini legal," tuturnya. (*)