Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dan Terjadi Lagi, Konsumen Maki-Maki Kurir saat Terima Barang, YLKI: COD Dihapus Saja! 

Hanif Pandu Setiawan - Jumat, 11 Juni 2021 | 15:00
Kasus konsumen memaki-maki kurir saat COD terulang lagi.
ndorobeii/Instagram

Kasus konsumen memaki-maki kurir saat COD terulang lagi.

HAI-Online.com – Kasus kurir jadi sasaran amarah konsumen saat jual beli online dengan sistem cash on delivery (COD) kembali terjadi.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii, tampak dua orang sedang memarahi kurir yang tengah mengantar barang.

Si pembeli nggak mau membayar barang pesanannya meski sudah dibongkar. "Infonya Customer beli bor harga 77 ribu, saat barang datang ternyata cuma kepala bor saja. Memang nggak masuk akal sih ada bor seharga itu," tulis akun tersebut pada Kamis (10/6/2021).

"Customer beralasan dia pesan sesuai foto yang ada di katalog seller. Akhirnya kurir membuka aplikasi dan di situ tertulis KEPALA BOR 77 Ribu. (Gambarnya kepala bor dengan bornya)," sambung dia.

Yang lebih parah, di akhir video salah seorang pembeli melempar sebuah benda yang ada di atas meja hingga mengenai kurir.

Baca Juga: Cowok yang Ancam Kurir dengan Senjata Dilaporkan, Ini Alasan SiCepat Tolak Jalur Mediasi

YLKI: COD sebaiknya dihapus

Menanggapi fenomena ini, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyarankan, sistem COD sebaiknya dihapuskan karena terjadi anomali di dalamnya.

"Sebaiknya COD dihapuskan saja karena itu hanya masa transisi dan merupakan bentuk anomali," kata Tulus kepada Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Ia menganggap sistem COD merupakan inkonsistensi untuk transaksi belanja online. Pasalnya, pembelian barang secara online atau digital, tetapi metode pembayaran menggunakan mekanisme konvensional.

"Seharusnya pembelian dengan digital, pembayaran juga dengan digital. Sudah cukup empat tahun untuk masa transisi dengan sistem COD," ujar dia.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x