Follow Us

El Salvador Jadi Negara Pertama yang Pake Bitcoin sebagai Alat Pembayaran yang Sah 

Hanif Pandu Setiawan - Jumat, 11 Juni 2021 | 10:50
Ilustrasi bircoin: El Salvador jadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Wikimedia

Ilustrasi bircoin: El Salvador jadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

HAI-Online.com – El Salvador resmi jadi negara pertama di dunia yang menyetujui mata uang bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Menurut laporan CNN, mayoritas anggota parlemen setuju dengan permintaan Presiden Nayib Bukele untuk menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bersama dolar AS.

"Semua pelaku ekonomi harus menerima bitcoin sebagai alat pembayaran saat ditawarkan oleh pembeli barang atau jasa," tulis peraturan tersebut.

Si samping itu, pembayaran pajak di negara yang terletak di benua Amerika tersebut juga dapat menggunakan bitcoin.

Bukele sebelumnya menyatakan, El Savador akan bermitra dengan perusahaan keuangan digital Strike untuk membangun infrastruktur yang diperlukan guna mendukung penggunaan bitcoin sebagai mata uang resmi.

Baca Juga: Terjun ke Dunia Kripto, Luna Maya Rilis NFT, Terbatas Hanya 10 Buah

FYI, presiden berusia 39 itu adalah populis sayap kanan yang naik ke tampuk kekuasaan pada 2019 lalu.

Dia diketahui menjadikan mata uang digital sebagai salah satu alat kampanye sebelum pemilihan presiden dilakukan pada 2019.

Ia beralasan, penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bakal mempromosikan inklusi keuangan, pariwisata, inovasi, dan pembangunan ekonomi di negara tersebut.

Sebagai negara terkecil di Amerika Tengah menurut Bank Dunia, pandemi Covid-19 sangat memukul perekonomian negara tersebut, khususnya pada tahun lalu.

Meski bank sentral di seluruh dunia udah bereaksi terhadap bitcoin, mereka masih ragu untuk merangkul cryptocurrency karena volatilitasnya yang ekstrem.

Menurut Reuters, penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah akan dimulai dalam 90 hari, dengan nilai tukar bitcoin-dolar yang ditetapkan oleh pasar.

Source : Reuters, CNN

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest