Follow Us

Isu Kesehatan Mental, Benarkah Gen Z Mulai Tinggalkan Smartphone? 

Hanif Pandu Setiawan - Minggu, 23 Mei 2021 | 19:50
Ponsel jadul atau feature phone mulai kembali banyak diminati kaum gen Z.
NDTV

Ponsel jadul atau feature phone mulai kembali banyak diminati kaum gen Z.

Hal serupa juga dirasakan Jade. Perempuan berusia 23 tahun sudah lama berkeinginan untuk menggunakan ponsel buatan tahun 2000-an. Jade ingin bernostalgia di mana saat itu mayoritas orang menggunakan flip phone.

Jade awalnya menggunakan ponsel Nokia tapi kemudian beralih ke Motorola Razr V3. Meski sudah memiliki ponsel pintar flaghsip dari Apple iPhone XR, dirinya merasa senang karena saat ini sudah terbebas dari bayang-bayang ponsel canggih itu.

"Saya sempat memiliki iPhone XR, tapi hanya digunakan jika benar-benar butuh. Sekarang saya sudah menjual iPhon itu, jadi saya merasa bebas dari smartphone," kata Jade.

Cerita sama juga datang dari seorang pria bernama Mateo yang berusia 23 tahun. Meski berusia kalangan Gen Z, nyatanya ia lebih sering menggunakan ponsel jadul sehari-hari.

Baca Juga: Sains Bilang Maaf-maafan Punya Manfaat Besar Bagi Fisik & Mental

Walau belum sepenuhnya lepas dari smartphone, ia hanya menggunakan ponsel itu untuk fungsi tertentu seperti mengirim pesan WhatsApp dan membaca berita.

"Saya lebih sering menggunakan ponsel jadul ketimbang smartphone. Dengan begitu saya nggak lagi dikontrol oleh ponsel dan bisa berpikir dengan lebih tenang karena bisa menggunakan ponsel secara esensial," kata Mateo.

Associate Professor di Nottingham Trent University, Dr. Daria Kuss mengatakan meningkatnya Gen Z beralih dari smartphone ke ponsel jadul memang berpengaruh pada kesehatan mental pengguna. Sebab, seringnya intensitas penggunaan ponsel pintar akan mempengaruhi fungsi dan kinerja otak.

Berdasarkan penelitian, Gen Z banyak menghabiskan waktu rata-rata di depan smartphone sebanyak 29 jam dan 29 menit dalam seminggu. Bahkan, 48 persen dari mereka juga mengaku sedih, cemas dan depresi saat menggunakan media sosial yang berujung tak terkendalinya emosi dan menyebabkan stres.

"Ponsel jadul memiliki fungsi yang lebih sedikit dibandingkan smartphone. Sehingga kesehatan mental pengguna akan semakin lebih baik. Hal itu juga didukung oleh terbatasnya fitur ponsel yang bisa digunakan pengguna untuk periode waktu yang terbatas, yakni telepon dan sms," kata Kuss.

Atas hal itu, pengguna ponsel jadul bisa menghabiskan banyak waktu dengan aktivitas yang menyehatkan mental.

"Sangat bagus dan nggak menyita waktu. Kebanyakan pengguna ponsel ini akan banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, dan terlibat dalam aktivitas rekreasi, yang meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan," tutup Kuss. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest