Hujan dengan tipe tersebut, kata Ida, biasanya terjadi dari awan konvektif.
"Di mana terdapat batas yang jelas antara daerah hujan dan nggak hujan yang biasanya terjadi pada fase awal mature stage atau tahap dewasa," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Menurut Ida, cakupan awan konvektif ini apabila single cell hanya sekitar 5 kilometer. "Sehingga, bisa saja hujannya berada garis batasnya," ujar Ida.
Hujan lokal
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala menjelaskan, fenomena yang ada di video tersebut disebut sebagai batas hujan.
Hal tersebut, papar Agie, sangat biasa terjadi di wilayah Indonesia.
"Sangat biasa terjadi di wilayah indonesia, karena di kita mengenal istilahnya hujan lokal," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com pada hari yang sama.
Menurut dia, hujan lokal dapat diartikan hujan dalam skala sangat kecil atau terbatas. Biasanya, hujan lokal disebabkan oleh satu atau beberapa sel awan hujan.
"Hal ini sangat memungkinkan karena Indonesia memiliki kelembaban yang tinggi dengan kandungan massa udara basah sehingga mudah terjadi hujan," tutur dia.
Baca Juga: Viral Video Lawas Duta Sheila On 7 Nyanyi di Kondangan Bikin Netizen Heboh
Faktor topografis
Angie menambahkan, faktor yang memengaruhi terjadinya hujan lokal biasanya karena faktor topografis. Secara terpisah, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko juga menanggapi fenomena yang viral itu.