Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Patung Kayu Menyeramkan Berbentuk Manusia Setinggi 5 Meter Ini Diperkirakan Berusia 12 Ribu Tahun, Punya Kesamaan dengan Berhala Zaman Itu

Ferry Budi Saputra - Sabtu, 03 April 2021 | 18:39
Patung Kayu Menyeramkan Berbentuk Manusia Setinggi 5 Meter Ini Diperkirakan Berusia 12 Ribu Tahun, Punya Kesamaan dengan Berhala Zaman Itu
Live Science

Patung Kayu Menyeramkan Berbentuk Manusia Setinggi 5 Meter Ini Diperkirakan Berusia 12 Ribu Tahun, Punya Kesamaan dengan Berhala Zaman Itu

HAI-Online.com - Patung kayu menyeramkan berbentuk manusia disebut sebagai Shigir Idol ini ditemukan di Pegunungan Ural di Rusia pada tahun 1890, patung tersebut kemungkinan dibuat 12.100 tahun yang lalu menurut para ilmuwan sekarang.

Baca Juga: Benarkah Orang-Orang Berhenti Dengerin Musik Baru di Usia 30-an?

Sebelumnya, ilmuwan yang sama memperkirakan patung itu dibuat sekitar 11.500 tahun yang lalu. Saking tuanya, patung ini kemungkinan menjadi saksi peristiwa kepunahan Kuarter sekitar 10.000 tahun yang lalu, ketika megafauna zaman es seperti badak berbulu punah.

Adapun beberapa poin perbandingan lainnya yaitu Stonehenge dibangun sekitar 5.000 tahun yang lalu, dan Piramida Besar di Giza dibangun lebih dari 4.500 tahun yang lalu.

Pada bentuknya terlihat jika patung tersebut dipahat, memiliki tinggi 5,3 meter, dengan motif geometris dan ukiran wajah manusia.

"Patung itu menjadi patung monumental kayu paling awal di dunia," kata tim peneliti yang dipimpin oleh Thomas Terberger, seorang arkeolog di Badan Warisan Negara di Lower Saxony di Jerman, mengatakan di jurnal Quaternary International.

Revisi usia ini dihasilkan oleh tim yang menganalisis ulang tanggal radiokarbon yang diterbitkan dalam makalah Antiquity 2018.

Sampel yang diterbitkan dalam makalah itu berkisar dari 12.500 tahun yang lalu hingga 8.600 tahun yang lalu. Berdasarkan hasilnya, semua sampel bersama-sama menghasilkan usia rata-rata sekitar 11.500 tahun.

Saat memeriksa permukaan patung tersebut, tim menemukan bahwa ada penggunaan lilin untuk memperbaiki dan merekonstruksinya selama 120 tahun terakhir dan pigmen kayu digunakan pada tahun 1990-an untuk membantu perbaikan.

Baca Juga: Fotografi Hindia Belanda: dari Pariwisata hingga Mengalami Kelumpuhan

Tim tersebut berpikir penggunaan lilin dan pigmen kayu dalam perawatan akan berdampak pada tanggal radiokarbon untuk beberapa sampel, sehingga membuat patung ini tampak lebih muda dari yang sebenarnya.

Tim hanya menggunakan sampel yang paling jauh dari permukaan luar patung, "Kami telah menyimpulkan bahwa sampel dari bagian paling dalam tidak terpengaruh oleh perawatan patung dan bahwa hasil ini dapat diandalkan," kata Terberger kepada Live Science.

Source : Suar.grid.id

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x