Salah satunya yang dikenal luas adalah perupa dari Yogyakarta, Agus Suwage. Pada tahun 2006, Agus Suwage mengapropriasi Mona Lisa Leonardo da Vinci dengan menambahkan gestur merokok.
Adakah yang menuduh Agus Suwage mencuri dari Da Vinci? Juga tidak ada, guys!
Nah, terkait isu Twisted Vacancy dan Ardneks, Wahyudin ikut menanggapinya, berdasarkan dari pengalamannya di dunia seni rupa kontemporer, apa yang dilakukan oleh Twisted Vacancy bukanlah plagiarisme, melainkan apropriasi.
"Medium yang dihadirkan Twisted Vacancypun dalam bentuk bergerak, berbeda dengan Ardneks. Yang saya lihat, Twisted Vacancy memiliki kecenderungan artistik yang sama dengan Ardneks. Akan tetapi, tak ada seorang pun yang bisa melarang itu. Jadi, saya heran dengan isu plagiarisme ini, khususnya yang menimpa Twisted Vacancy," ucapnya dalam siaran tertulis yang diterima, Selasa (30/3/2021) ini.
Baca Juga: Young Lex Dibikin Kesal Hingga Tuduh Anya Geraldine Gara-Gara Hal Ini
Masih menurut Wahyudin juga, isu ini terkesan mengada-ada, terutama lantaran popularitas karya Twisted Vacancy di dunia crypto art, karena tak ada seorang pun yang bisa membuktikan karya Twisted Vacancy 'mencuri' apple to apple, bentuk, teknik, ide, dan tanda tangan, dari Ardneks dan apalagi kemudian ketahuan menjualnya atas nama Ardneks.
“Jadi, kalo masalahnya karya siapa yang lebih dulu populer, apalagi laku, dibandingkan karya yang memiliki keserupaan artistik seniman sebelumnya, janganlah mengheboh-hebohkannya sebagai perkara plagiarisme,” tandas Wahyudin.
Pendeknya, apropriasi itu sudah lazim dan legal di dunia seni rupa kontemporer. Bukankah karya seni tercipta berdasarkan apa yang dilihat, apa yang didengar, dan kebiasaan sehari-hari? Inspirasi bisa datang dari mana saja, kan?
Penciptaan karya seni terus berkembang dalam bentuk, teknik, atau ide. Banyak hal baru yang perlu dikaji dan dipahami sebelum memberikan label tertentu, apalagi tuduhan tak beralasan, pada suatu karya seorang seniman, seperti plagiarisme.
Dengan begitu, kita akan terhindar dari sesat pikiran, klaim kebenaran (truth claim), dan sikap semena-mena kepada sesama pekerja seni. Setuju dong! (*)