"Ketika bertugas, kita harus melihat dulu kondisi lapangan," kata Mas Menteri kemarin.
Jerome mengungkap selama Mas Menteri bertugas dirinya sudah mengikuti kebijakan yang dilakukan Kementrian. Dia mengaku setuju dengan semua program yang sedang dijalankan.
"Saya sudah 100 persen setuju sama program-program yang dilakukan Mas Menteri saat ini," ucap Jerome yang kali itu berbatik dilapisi suit hitam.
Menurut Jerome Polin, terkait dengan perbaikan kurikulum, pendidikan moral dan berpikir kritis di Indonesia harus diperkuat sejak dini, sehingga saat lulus sekolah tidak mudah termakan berita bohong atau hoaks dan tidak melakukan hal-hal tak berguna di internet.
Menanggapi hal tersebut, Nadiem Makarim setuju bahwa jika pengalaman di sekolah hanya menerima informasi dari guru, dihafal, kemudian dites kemampuannya menggunakan pilihan ganda, tak akan tercipta generasi yang inovatif dan berpikir kritis.
Keduanya juga membahas soal pendidikan online yang tengah berlangsung dan dijalani banyak pelajar di dunia karena pandemi.
Baca Juga: Unik dan Wajib Diapresiasi, Ondel-ondel Berdandan Ala Bruno Mars dan Bawain Lagu Bruno versi Betawi!
Mas Menteri menginginkan sekolahofflinesegera kembali dibuka. Karena pembelajaran langsung juga dibutuhkan untuk melatih siswa soal pergaulan, organisasi, diskusi dan kolaborasi proyek.
Hal yang sama juga didukung Jerome, meskipun selama di Jepang dia berbagi juga cara kampusnya di Waseda University lebih efektif untuk belajar online, meskipun ada kekurangannya.
Dia akhir obrolan, Mas Mentri pun menyinggung lagi cita-cita Jerome Polin untuk memperbaiki pendidikan Indonesia.
"Jerome lanjutkan cita-cita kamu untuk jadi Menteri Pendidikan, tapi kalo di jalan nanti mau ganti cita-cita juga nggak apa-apa lho, tapi kalo masih tetap mau, saya siapsharingpengalaman kapanpun kamu mau," ucapnya. (*)