Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mau Suka Sama Musik Grindcore? Noxa Ngasih Panduan Khusus Buat Lo Nih!

Alvin Bahar, Bagas Rahadian - Rabu, 24 Maret 2021 | 18:50
NOXA
Instagram @noxa.official

NOXA

HAI-Online.com - Dari sekian banyak varian musik extreme music, grindcore menjadi salah satu yang senantiasa akrab di telinga para metalheads. Baik di tahun 80an pas genre ini ditemukan, hingga saat ini ketika band-band grindcore masih kerap bermunculan. Walau begitu, di luar sana tentu masih banyak yang belum familiar sama jenis musik yang identik sama tempo super cepat, durasi lagu super pendek, hingga lirik yang kerap berisi ungkapan kotor ini.

Soal itu, Tonny Christian Pangemanan (alm.), vokalis terdahulu band grindcore Noxa, pernah suatu kali sharing wawasan dengan HAI lalu tentang musik yang bandnya usung.

Benang merah musik grindcore sendiri menurut Tonny adalah identitas 'straightto thepoint'-nya.

"Musik ini adalah gabungan dari beberapa aliran musik seperti death metal, industrial, dan hardcore punk. Grindcore itu straight to the point. Maka kebanyakan lagunya berdurasi pendek," terang Tonny pada 2012 silam.

Dengan semua gabungan itu, grindcore pun muncul dengan karakter distorsi gitar yang kencang dengan tuningrendah, blast beat drum, dan shriek vokal dengan nada tinggi atau grohl.

Baca Juga: Panduan Memahami Beda Musik Metal dengan Hardcore Versi Burgerkill

Adapun dari segi lirik, keunikan grindcore melahirkan berbagai sub-genre yang lebih nyentrik sekaligus juga ekstrem. Seperti goregrind yang liriknya bertemakan kematian dan darah, porngrind yang fokus pada hal-hal berbau pornografi, noisegrind yang musiknya lebih ngaco, dan cybergrind yang memasukan drum sampling ke dalam lagunya.

Adapun bagi Noxa, dengan berkaca pada identitas 'straight to point', band yang terbentuk sejak 2002 itu jadi mencampurkan d-beat style drum yang sangat kencang dengan deadgrind dalam musiknya. Ala Nasun Napalm Death, Lock Up, dan Terrorizer gitu, deh.

"Kebanyakan lirik lagu musik grindcore berbicara mengenai sosial politik. Noxa pun banyak lagunya seperti itu. Karena grindcore straight to the point, maka kebanyakan liriknya singkat dan padat," terang Tonny lagi.

Di scene musik Indonesia, musik grindcore mencatat beberapa nama band grindcore yang beringas. Dulu publik mengenal nama-nama seperti Humanure, KBD Corpse Grind, Propaganda Surabaya, Mankind, dan Grindsquad yang memperkaya referensi musik grindcore banyak.

Namun, karena pada perkembangannya musik grindcore menemui berbagai macam pemaknaan hingga sering nyerempet death metal dan bahkan thrash, Raja Singa dan Noxa didapati masih muncul sebagai band yang disiplin menonjolkan pakem dan cirikhas grindcore. (*)

Artikel ini dikutip dari Majalah HAI Edisi April 2012

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x