Follow Us

Benarkah Orang-Orang Berhenti Dengerin Musik Baru di Usia 30-an?

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 24 Maret 2021 | 18:00
Ilustrasi mendengarkan musik.
Piqsels

Ilustrasi mendengarkan musik.

Baca Juga: Saat Pandemi, Finlandia Diklaim Tetap Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Hampir setengah dari responden mengatakan mereka berharap mereka memiliki lebih banyak waktu untuk tetap bisa menemukan musik baru. Dengan kata lain, mereka berhenti mendengarkan musik baru bukan karena nggak minat.

“Dengan begitu banyak musik brilian di luar sana, mudah untuk merasa kewalahan," kata Adam Read, editor musik Inggris & Irlandia di Deezer."

“Ini seringkali membuat kita terjebak dalam 'kelumpuhan musik' pada saat kita mencapai usia tiga puluhan," imbuhnya.

Selain survei Deezer tersebut, pada 2015, blog Skynet & Ebert melihat data dari pengguna Spotify AS dan Echo Nest. Hasilnya? Rata-rata selera musik remaja didominasi oleh musik populer, kemudian terus menurun hingga seleranya cukup ‘matang’ di awal usia 30-an.

Pada usia 33, mereka cenderung nggak akan pernah mendengarkan musik baru lagi.

Beberapa penelitian menyarankan agar kita mendengarkan lagu yang sama berulang kali untuk alasan nostalgia.

Misalnya, satu studi besar, yang diterbitkan dalam jurnal Memory & Cognition, menemukan bahwa musik memiliki efek yang sangat kuat pada pikiran untuk membangkitkan ingatan, memunculkan kenangan lama di masa lalu di sekolah atau kampus.

Baca Juga: Raisa Bakal Bawain Secara Live Single Baru ‘Ragu’ Untuk Pertama Kali

Sementara Ekonom Seth Stephens-Davidowitz yang menganalisis data Spotify di New York Times menjelaskan, dia menemukan bahwa jika kita masih remaja saat sebuah lagu pertama kali dirilis, lagu itu akan menjadi yang paling populer di antara kelompok usia kita satu dekade kemudian.

"Creep" dari Radiohead, misalnya, adalah lagu terpopuler ke-164 di antara cowok berusia 38 tahun, tetapi bahkan nggak mencapai 300 teratas untuk mereka yang lahir 10 tahun lebih awal atau lebih baru.

Itu karena cowok yang kini berusia 38 tahun berada di titik terbaik musikalnya saat lagu itu dirilis pada 1993.

Source : Business Insider

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest