Melalui penjadwalan ini, di hari Senin pembelajaran tetap dilaksanakan secara virtual. Sementara pada Selasa hingga Jumat, setiap siswa bisa belajar secara tatap muka secara bergantian, baik di pagi atau sore hari.
“Saya pikir itu penting, karena menurut saya, Anda sekarang memiliki empat hari dalam seminggu di mana mereka melihat seorang guru dan berinteraksi dengan beberapa teman. Dan untungnya, mereka hanya punya waktulima menit di antara jam pelajaran, jadi mereka tidak punya banyak waktu untuk mengobrol," kata Anderson.
Dalam sistem baru ini, SMA Wenatchee menerapkan 35 menit untuk setiap jam kelasnya. Meski lebih pendek dari jam normal, Anderson mengatakan para guru bisa beradaptasi untuk hal tersebut.
Sementara Noell mengungkapkan penjadwalan di SMA Eastmont cukup unik karena siswa hanya mengikuti tiga kelas dalam satu waktu per semester, yang setiap kelasnya berdurasi 100 menit.
Baca Juga: Sekolah Udah Lama Tutup, Remaja Ini Jadi Guru Dadakan Selama Pandemi
Pembelajaran virtual jadi hal baru bagi siswa
Situasi pandemi ini memang diakui para pengamat pendidikan berdampak kepada hilangnya waktu belajar siswa di wilayah terdampak. Mengenai hal itu, Asisten Inspektur Eastmont Matt Charlton mengatakan telah terjadi kerugian pembelajaran bagi siswa.
“Kami mencoba untuk mengetahui berapa banyak yang ada. Iya, kami akan memiliki beberapa peluang sekolah musim panas dan hal-hal seperti penilaian siswa. Akan ada beberapa anak yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai garis finis,” kata Charlton.
“Tahun lalu, staf Eastmont melakukan pekerjaan luar biasa dengan setiap anak untuk membantu mereka melewati batas. Mereka menggunakan pendekatan yang sama tahun ini di sekolah menengah," tambah dia.
Namun Anderson memiliki pendapat yang berbeda terkait hal ini. Ia meyakini, para siswa masih belajar banyak hal lewat proses ini. Mereka mempelajari beberapa hal yang berbeda yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
“Bahkan dalam pembelajaran jarak jauh, pertanyaan mereka akan berbeda. Saya akan memberikan penghargaan kepada siswa dan staf kami. Mereka telah bekerja sangat keras melalui proses ini. Mereka telah belajar banyak, tetapi mereka belajar banyak dengan cara yang berbeda dari yang mereka pelajari di masa lalu,” kata Anderson. (*)
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Tegaskan Seragam Keagamaan di Sekolah Merupakan Hak Individu