Follow Us

KPAI: Mayoritas Siswa Setuju Belajar Tatap Muka Kembali Dilaksanakan

None - Selasa, 29 Desember 2020 | 18:30
Jelang Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka 2021, Sekolah di Palembang Bakal di Seleksi

Jelang Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka 2021, Sekolah di Palembang Bakal di Seleksi

HAI-ONLINE.COM - ‘Belajar di rumah dulu’ bisa jadi merupakan hal yang ditunggu-tunggu para pelajar sebelum virus corona menyerang, tapi kini mereka rindu belajar tatap muka.Seperti udah kita ketahui, pemerintah menetapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia selama pandemi Covid-19 guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Faktanya, belajar di rumah terlalu lama justru membuat mereka merindukan pembelajaran tatap muka secara langsung, seperti yang dipaparkan KPAI dalam surveinya kepada 62.448 responden di 34 provinsi. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut, berdasarkan survei yang mereka lakukan, sebagian besar siswa setuju sekolah dibuka kembali pada Januari 2021. Komisoner Bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti menjelaskan, dari 62.448 responden survei, sebanyak 48.817 siswa atau 78.17 persen dari total responden setuju sekolah tatap muka dibuka pada Januari 2021. Sedangkan, 6.241 siswa atau hanya sekitar 10 persen dari total responden menyatakan nggak setuju. Adapun yang menjawab ragu-ragu mencapai 10.078 siswa atau sekitar 16,13 persen dari total responden.

Baca Juga: Begini Langkah Mengecek Kuota Siswa SNMPTN 2021 beserta TahapannyaSiswa jenuh dengan PJJ Sudah jenuh pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan butuh variasi dengan pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi alasan siswa setuju pembelajaran tatap muka di buka pada Januari 2021.

"Alasan lainnya, ada pelajaran praktikum dan materi-materi yang sangat sulit yang tidak bisa diberikan melalui PJJ. Diutarakan oleh hampir 56 persen responden, terutama siswa kelas 6 SD dan siswa kelas 9 SMP dan siswa kelas 12 SMA/SMK," tutur Retno dalam keterangan resminya. Selasa (29/12/2020), sebagaimana dikutip Kompas.com. Di sisi lain, sebanyak 45 persen siswa yang menolak sekolah dibuka umumnya khawatir tertular Covid-19 karena kasusnya masih tinggi di daerahnya. Alasan lain, ada yang meragukan kesiapan sekolah dalam menyediakan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP adaptasi kebiasaan baru (AKB) di sekolah di satuan pendidikan.KPAI mencatat, sejak pertama instruksi PJJ kali ditetapkan, sebanyak 94,75 persen sekolah di 34 provinsi belum menyelenggarakan belajar tatap muka.Retno menegaskan, sekolah yang memberlakukan pembelajaran tatap muka harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dari sekolah yang telah menerapkan pembelajaran tatap muka, sebanyak 91,96 persen responden sekolah sudah memiliki sarana cuci tangan, sisanya 8,04 persen responden sekolah belum memiliki wastafel atau tempat cuci tangan.Sedangkan sarana berupa bilik disinfektan, 67,31 persen responden yang sekolahnya sudah tatap muka menyatakan nggak pernah menyaksikan ada bilik disinfektan di sekolahnya. Namun sekitar 32,69 persen responden menyatakan ada bilik disinfektan di sekolahnya.

Penulis: Hanif Pandu

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest