Follow Us

Bak 'Jerinx' Versi Death Metal, Gitaris 'Pestilence' Juga Yakini Konspirasi Covid-19

Bagas Rahadian - Selasa, 15 September 2020 | 15:02
Gitaris 'Pestilence' Patrick Mameli
commons.wikimedia.org

Gitaris 'Pestilence' Patrick Mameli

HAI-Online.com - Banyak musisi dunia yang didapati blak-blakan soal sikapnya terhadap pandemi virus corona yang kini menerpa industri musik dunia.

Kendati banyak didapati musisi, antara lain personil KISS Paul Stanley dan Kanye West, yang menilai covid-19 sebagai ancaman nyata, beberapa di antaranya justru meyakini bahwa pandemi merupakan akal-akalan dari para elit dunia.

Di Indonesia sendiri, musisi yang paling lantang menyuarakan teori konspirasi terkait pandemi virus corona adalah drummer Superman Is Dead, Jerinx.

Baca Juga: Datang ke Pesta di LA, David Beckham dan Victoria Dikabarkan Terjangkit Covid-19

Namun, musisi punk asal Bali itu diketahui nggak sendirian.

Sebab, terdapat musisi dunia yang punya opini senada dengan Jerinx, yakni Patrick Mameli, gitaris band death metal Belanda Pestilence.

Dalam sejumlah unggahan media sosialnya beberapa bulan terakhir, Mameli tampak gencar menyatakan sikap yang berlawanan dengan apa yang masyarsakat yakini terkait covid-19.

Pestilence destroyed Czech Republic. ????????????No Covid bs here!!! I would like to thank all the guys in the band for this...

Posted by Patrizio Mameli on Saturday, August 29, 2020

The only mask Mr. Pestilence will wear????????????

Posted by Patrizio Mameli on Saturday, September 12, 2020

Open your eyes

Posted by Patrizio Mameli on Monday, August 31, 2020

Terkait sikapnya tersebut, Mameli tampak mepaparkannya lebih jauh dalam wawancara di channel YouTube Heavy Culture pada Agustus lalu.

Ketika membahas ide di balik lirik dalam album mendatang 'Pestilence' berjudul Exitivm, Mameli mengutarakan teorinya soal bagaimana media sosial menciptakan 'realitas palsu' terkait pandemi covid-19 di tengah masyarakat dunia saat ini.

Baca Juga: Album Penting David Bowie 'The Man Who Sold the World' Dirilis Ulang untuk edisi 50th Anniversary, Kembali ke Judul Awal 'Metrobolist'. Banyak Sejarah Musik Tercatat di Rilisan Ini!

"Lihat Facebook. Bagi gue, Facebook nggak lain adalah alat untuk membawa Pestilence keluar secara publik. Tetapi bagi orang-orang yang nggak memiliki band atau (sesuatu yang lain untuk dipromosikan), itu bisa lebih seperti propaganda dan hipnosis massal (mass hypnosis),” ungkap Mameli, seperti mengutip dari Matamatamusik.com.

“Menurut gue, sejak peristiwa Corona ini terjadi, ada pergeseran realitas, mana yang nyata dan mana yang nggak nyata, apalagi media digunakan sebagai kebenaran total dan orang memakannya mentah-mentah sebagai suatu realitas.”

“Anak-anak kita akan hidup di dunia di mana sebagai ‘new normal’, lo bersedia untuk memakai masker, lo menerima bahwa apa yang mereka katakan di TV adalah kebenaran,” ucap Mameli panjang lebar.

Berikut wawancara versi lengkapnya.

“Jadi gue benar-benar takut terhadap kebenaran (versi mereka) untuk anak-anak muda dan apa yang terjadi.

"Jadi gue pikir hal-hal itu sangat penting bagi gue untuk menyuarakan diri dan mengekspresikan diri dalam Exitivm, karena kehancuran total sedang terjadi sekarang, dan itu terjadi, dan itu adalah realitas alias kenyataan," tandasnya.

Gimana menurut lo tentang opini Mameli? Maysarakat yang terjebak 'teori konspirasi' atau justru doi yang kelewat parno sama asumsinya sendiri? (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest