Dalam regulasi tersebut, ada lima jenis kendaraan tertentu dengan penggerak motor listrik diantaranya skuter listrik, sepeda listrik, hoverboard, unicycle dan otopet.
Baca Juga: Mahasiswa Tega Nipu Orangtua yang Kesusahan Cari Uang UKT, Rektor UNY Angkat Bicara
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadimengatakan, kendaraan jenis tertentu dengan penggerak motor listrik sangat membantu mobilitas masyarakat ke kantor atau ke shelter transportasi umum.
"Lima kendaraan tertentu ini dilindungi dengan Peraturan Menteri Perhubungan. Secara umum kendaraan ini juga dapat digunakan di wilayah operasi dan lajur tertentu," ucap Budi Setiyadi dalam keterangannya, Selasa (1/9/2020).
Dalam penggunaanya, lanjut Budi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi kendaraannya maupun para penggunanya saat digunakan.
"Skuter listrik secara sarana, harus memenuhi unsur keselamatan dengan adanya klakson atau bel, sistem rem yang berfungsi dengan baik, ada lampu utama, alat pemantul cahaya di kiri kanan, serta lampu posisi atau alat pemantul cahaya pada bagian belakang," Budi.
Lanjut Budi, Untuk hoverboard, harus ada sistem rem yang berfungsi, ada lampu utama dan alat pemantul cahaya, kecepatan maksimalnya 6 km per jam.
"Berikutnya untuk unicycle yang syaratnya sama seperti hoverboard. Untuk otopet harus ada lampu utama, sistem rem yang berfungsi, bel yang bunyinya tidak mengganggu, ada alat pemantul cahaya, serta kecepatan maksimal 6 km per jam," lanjutnya
Kemudian Budi juga menjelaskan, peraturan bagi pengguna kendaraan motor listrik ini harus menggunakan helm, pengendara harus berusia minimal 12 tahun, nggak boleh mengangkut orang kecuali kendaraan dilengkapi tempat duduk.
"Syarat lainnya, harus tertib memperhatikan kesealamatan pengguna jalan lain, memprioritaskan pejalan kaki, jaga jarak aman dengan pengguna jalan lain dan penuh konsentrasi," ucap Budi.