Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Setelah Dipuji Netizen, Kini Film Tilik Dapet Kritikan Pedas: Dinilai Nol Edukasi

Annisa Putri Salsabila - Minggu, 23 Agustus 2020 | 16:16
tangkapan layar dari scene Tilik di YouTube, yang sempat viral baru-baru ini karena sosok bu Tejo yang mencuri perhatian netizen
youtube.com

tangkapan layar dari scene Tilik di YouTube, yang sempat viral baru-baru ini karena sosok bu Tejo yang mencuri perhatian netizen

Rory berpandangan, sebuah film seharusnya jadi medium edukasi publik, sekaligus membawa pesan pengabdian masyarakat mencerahkan serta membuka mata, bukan memperkeruh masalah.

Kritikan Rory tersebut akhirnya dapet respons dari sesama penyiar. Penyiar berita Kompas TV, Sofie Syarief berpandangan pesan dari film Tilik mengajarkan kepada penontonnya untuk memikirkan sejauh mana konsistensi memperjuangkan keyakinan seseorang, meskipun mendapat ditentang masyarakat.

Baca Juga: Viral Video Adhisty Zara Diremas Dadanya, Sampai Trending No 1 di Twitter

“Saya tak berpikir film harus mengedukasi. Cukup film dengan ekspresinya saja,”tulis Sofie di akun Twitternya.
Membalas Sofie, Rory menuliskan, untuk kekinian, film yang hadir sewajarnya berkontribusi membawa pesan dan misi edukasi kepada publik, apalagi dia merasa prihatin dengan maraknya hoax yang jadi informasi masyarakat selepas Pemilu 2017.

Dan sekali lagi, Rory merasafilm tilik tersebut nggak memuaskan, soalnya bagi dirinya nggak membawa pesan edukatif.“Film ini tidak berkontribusi apapun,”tulisnya.

Sikap dan respons Rory yang semprot film Tilik sebagai nol edukasi dan mengganggu itu langsung dapet respons dari warganet lainnya. Sampai muncul pembahasan bagaimana sih film yang bagus itu.

Akun @tetairs meyakini film yang bagus adalah film yang memicu perdebatan dan diskusi publik. Dari parameter ini, akun tersebut, menyelamati semua kru yang terlibat dalam pembuatan film Tilik.

“Dari sudut pandang mas Rory ini meyakinkan kita semua bahwa karya yang mengundang banyak perdebatan dan diskusi itu memang pantas diapresiasi, berarti memang karya itu penting. Begitu kata dosen Sastra saya,”tulis akun tersebut. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x