Follow Us

Misanthropy, Lagu Dari Joko in Berlin Buat Lo Para Introvert

Alvin Bahar - Selasa, 28 Juli 2020 | 07:00
Joko In Berlin
Dok. Joko In Berlin

Joko In Berlin

HAI-ONLINE.COM - Joko in Berlin (JIB) baru aja rilis lagu terbaru bertajuk ‘Misanthropy’.

Band beranggotakan Mellita Sarah (vocal & songwriter), Fran Rabit (bass & songwriter), Popo Fauza (keyboard, composer, arranger & music producer), dan Marlond Telvord (drum) mengaku single kedelapan tersebut merupakan lagu yang dilahirkan dengan sentuhan aransemen musik eksploratif dan berbeda dari lagu-lagu terdahulu seperti Ballad of Colors (2018), Senja (2019) dan Pesawat Kertas (2020). Menurut JIB juga, single ini merupakan refleksi dari karakter para personel yang dituangkan dalam alunan lagu bernuansa up-beat.Misanthropy berkisah tentang kondisi seseorang yang memiliki jiwa introvert dan ingin jauh dari keramaian dunia. Kata Misanthropy memiliki filosofi mendalam, yang diambil dari Bahasa Yunani, yang berarti kebencian pada dunia. Ide menciptakan Misanthropy berawal dari kesamaan karakter keempat personel JIB. Mereka memiliki sikap tertutup dan tak ingin terlalu larut dengan hiruk pikuk dunia. Lirik lagu yang ditulis oleh Fran Rabit dan diaransemen oleh Popo Fauza ini akan memberikan keseruan bagi penikmat musik dalam proses pengasingan diri, pas banget di masa pandemi gini.

Baca Juga: Angkat Album Baru Earth-05, .Feast X Brodo Rilis Sneaker Khusus 'Membangun Collection'

“Lagu Misanthropy menceritakan bahwa setiap orang punya sisi yang ingin mengunci diri dari dunia, bisa dibilang seperti introvert. Dan ternyata lagu ini cukup relate dengan kondisi sekarang yang sedang dilanda pandemi dimana banyak orang lebih memilih untuk tinggal di rumah dari pada keluar,” ucap Fran Rabbit.Di Misanthropy, Joko in Berlin mengeksplor berbagai bebunyian. Mulai dari sentuhan sound era 80-an, ambience elektronik, hingga petikan ukelele. Menariknya, proses rekaman dilakukan saat pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia.“Pandemi ini jadi tantangan tersendiri. Dengan kondisi dan keterbatasan yang ada, kami mengupayakan agar hasil Misanthropy tetap rilis dengan kualitas terbaik. Akhirnya segala upaya kami lakukan, seperti ketika kami tidak bisa take sound drum, kami akhirnya minta bantuan ke teman yang juga musisi professional di Sydney, Australia,” Popo menjelaskan.Tak hanya Popo dan Fran, sang vokalis Mellita juga punya peran penting dalam penggarapan Misanthropy. Mellita memberi banyak modifikasi melodi agar lebih sesuai dengan range vokal yang ia miliki sehingga menghasilkan Misanthropy yang easy listening di telinga penikmat musik. “Di lagu ini, aku cukup mengeksplor teknik bernyanyi. Karena aku juga suka banget sama lirik dan musiknya,” sahut Mellita menambahkan.Dengerin lagunya di bawah ini:

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest