2. Album Mama's Boy dibuat di masa karantina. Terus gimana kelanjutannya? Kayaknya pasti agak berbeda untuk menyelesaikan album dengan kondisi saat ini.
Hmm ya, ini menjadi tantangan yang cukup lumayan.
Lalu apa yang membuat kami menjadi lebih lama dalam proses pengerjaan, karena kami harus saling kirim dan terima email satu sama lain yang tentu saja memakan waktu hingga berjam jam hanya untuk memastikan sebuah ide.
Baca Juga: Corey Taylor Kritik Layanan Streaming Musik karena Bayaran Royalti yang Rendah
Well di tempatku sendiri di California, akses (publik, RED) sudah mulai dibuka. Aku optimis bahwa kami akan menyelesaikan album ini secepat mungkin.
3. Bisakah kamu menceritakan lebih banyak lagi mengenai album Mama's Boy dan apa artinya bagi dirimu?
Aku pikir Mama's Boy seperti kilas balik, mengunjungi kisah cinta kita yang lama sebagai konsep dasar albumnya.
Kami pikir identitas secara geografis adalah hal yang penting dalam band, seperti darimana kamu berasal, apa ras-mu, kamu memikirkan Manchester, kamu memilih Liverpool, dan lainnya.
Hal itu jadi hal tersendiri karena kami bukan berasal dari California, kami berasal dari antah berantah di sebuah negara tak dikenal. Aku pikir berkembang dengan cara itu dan nyaman dengan hal tersebut adalah bagian dari evolusi dan pendewasaan, tapi banyak yang harus dibicarakan dan explore lagi bagi kami.
Kami baru aja melakukan itu di album ini, aku tau bahwa ini bakal jadi lagu cinta yang beda. tapi juga bakal ada lagu yang mengganggu, seperti apa yang kamu rasakan ketika orang tua kita meninggal dan kita nggak punya mereka lagi.
Hmm jadi, aku sangat semangat dan penasaran, kami memiliki beberapa kumpulan lagu ini dalam sebulan ini, dan aku rasa ini akan menjadi sangat menarik ketika kita rilis.