HAI-Online.com- Kekebalan kelompok atauherd immuny masuk ke dalam daftar kata yang banyak dicari pengguna internet pada beberapa waktu belakangan ini.
Hal tersebut berkaitan dengan wabah virus corona yang saat ini tengah melanda ratusan negara di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperingatkan bahwa teori herd immunyuntuk mengatasi virus corona sangat berbahaya.
Direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO Dr Mike Ryan dikutip HAI dari kompas.com menegaskan bahwa manusia bukanlah kawanan ternak, teori herd immunytidak cocok diterapkan, apalagi jika tidak siap vaksin 100 persen.
Untuk diketahui, ciri pemerintah yang menerapkan konsep atau strategi herd immunity yaitu dengan tidak melaksanakan strategi pandemi (testing,tracing, isolasi) secara serius atau bahkan sama sekali tak melakukannya.
Nah, Indonesia saat ini masih bisa melakukan upaya untuk melakukan strategi pandemi dan bukan memilihherd immunity.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meyakini akan banyak korban bertumbangan apabila pemerintah menggunakan opsiherd immunityuntuk menghadapi Covid-19.
Baca Juga: Siswa Baru Ikutin Protokol COVID-19, Jadwal PPDB Online Siap Dimulai Juni 2020
"Herd immunity bisa saja, cuma korbannya (dikhawatirkan jadi) banyak," ujar Kalla dalam diskusi Universitas Indonesia Webinar "Segitiga Virus Corona" pada Selasa (19/5/2020) siang.
Kalla mencontohkan penerapanherd immunityyang dilakukan negara Swedia.
Mantan wakil presiden tersebut menyebut angka kematian di Swedia justru 5 kali lipat lebih tinggi dibanding negara di sekitarnya.
Hal itu terjadi karena Swedia menerapkanherd immunitytanpa dibarengi dengan dilakukannya lockdown.