Follow Us

Kejebak di Maldives Akibat Lockdown, Turis Malah Seneng dan Betah Parah Cuy

Annisa Putri Salsabila - Selasa, 14 April 2020 | 22:30
Couple at Maldives
iStockphoto

Couple at Maldives

Lanjut Elimelech, menanggapi wisatawan yang nggak bisa balik ke negara asalnya, pemerintah Maldives menunjuk sebuah pulau untuk semua pengungsi dari semua resor yang berdekatan dengan subsidi pemerintah.

Pada 2 April 2020, keluarganya dan 150 wisatawan lain diungsikan ke sebuah pulau resor bintang lima yang disebut Pantai Olhuveli. Mereka semua membayar hanya 100 dollar AS per malam atau setara Rp 1,5 juta untuk menginap di sana.

Baca Juga: Selama Pandemi COVID-19, Para Artis Porno Juga Diminta Kerja dari Rumah

Harga tersebut sudah termasuk pesta pantai, olahraga air, kegiatan anak-anak, dan fasilitas lainnya.

"Ada kegiatan sehari-hari, dan ada pesta alkohol juga tiap malam. Ini adalah pulau kecil dengan satu resor. Untuk berjalan mengelilingi pulau dibutuhkan waktu 20 menit. Pemerintah Maldives tahu cara merawat wisatawan," ujarnya.

Elimelech mengatakan Menteri Pariwisata Maldives telah mengunjungi wisatawan di resor tersebut dan memberitahu akan terus memperlakukan wisatawan seperti raja.

"Dia menenangkan kami dan mengatakan berhasil mengatasi virus. Dia memberitahu juga bahwa negara ini benar-benar bersih," katanya. Melansir Forbes, Menteri Pariwisata Ali Waheed mengumumkan ada sekitar 1.000 wisatawan di Maldives dan 27 resor yang masih buka.

Ia juga mencatat kalo sebagian besar wisatawan nggak pengen kembali ke negara mereka sendiri dan pengen tetap di sana mengisolasi diri.

Selama masa isolasi, banyak pulau resor yang menawarkan dokter swasta, dan klinik jika ada kebutuhan medis, kata dia. Lanjut Elimelech, ia amat menyukai 'terjebak' di Maldives.

Bahkan, ia nggak pengen pulang ke Israel.

Baca Juga: Bobobox Sumbang 100 Pod untuk Pejuang Medis yang Tangani Pasien Corona di RS Rujukan DKI dan Jawa Barat

"Kami tiba di pulau itu dan diberitahu bahwa kami akan datang sebagai tamu untuk waktu yang tidak terbatas. Kami merasa di surga, bahkan kami bercanda bahwa kami tidak ingin kembali ke Israel," lanjutnya.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest