HAI-Online.com - Pandemi virus corona atau COVID-19 telah menciptakan keadaan di mana banyak orang harus berkegiatan maupun melakukan pekerjaan dari rumah.
Hal itu pun ternyata juga dialami oleh artis film porno yang bekalangan diminta untuk bekerja dari rumah selama wabah virus corona berlangsung.
Dilansir dari VICE US, sebuah perusahaan film dewasa asal Amerika Serikat, Vixen Media Group, memberlakukan kebijakan untuk para artisnya membuat konten pornografi dari rumah masing-masing.
Baca Juga: Inisiatif, Dua Mahasiswi Minta Dikarantina Sepulang Magang dari Malaysia
Untuk menunjang hal tersebut, Vixen kabarnya telah menyiapkan dana sebesar 250 ribu dolar AS (Rp. 3,9 miliar) untuk penyediaan beragam alat penunjang bekerja dari rumah untuk para penampilnya.
Menurut laporan VICE, para penampil bakal dibekali sejumlah barang penunjang kerja seperti kamera, ring light, mainan seks, dan lingerie untuk produksi konten dari rumah yang bakal dijadikan serial khusus bertajuk "Intimates".
“Vixen Media Group selalu dikenal mempromosikan seni pertunjukan dewasa dengan kualitas tiada duanya. Kami bertujuan untuk menampilkan kehebatan model lewat konten-konten yang lain daripada yang lain," ucap direktur Vixen Media Group, Kayden Kroos, dikutip dari VICE US.
"Dan kami terus berkomitmen untuk mempertahankan nilai-nilai ini untuk operasi harian tim kami," tambahnya.
"Selain membuat konten unik, tujuan utama kami dari inisiatif ini yaitu menawarkan kesempatan, baik secara kreatif maupun moneter, kepada para artis selama situasi yang tak pasti," pungkasnya.
Berbasis di Los Angeles, Vixen Media Group memiliki sejumlah studio, antara lain Blacked, Tushy, Deeper, dan Vixen, yang semunya telah menelurkan beberapa konten dewasa yang populer di internet. (*)
Penulis | : | Bagas Rahadian |
Editor | : | Al Sobry |
KOMENTAR