Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Cara Cerdas Pemilik Toko di Australia Cegah Panic Buying Virus Corona, Boleh Ditiru Nih

Bayu Galih Permana - Kamis, 26 Maret 2020 | 12:00
Pemilik toko di Australia, Hazem Sedda mempunyai cara unik untuk mencegah panic buying akibat pandemi virus corona.
INSTAGRAM/REDFERN_CONVENIENCE_STORE

Pemilik toko di Australia, Hazem Sedda mempunyai cara unik untuk mencegah panic buying akibat pandemi virus corona.

HAI-Online.com -Sejak penyebaran virus corona semakin masif, hampir seluruh masyarakat yang tersebar di seluruh dunia melakukan panic buying sebagai langkah antisipasi.

Di Australia sendiri, produk-produk kebersihan seperti tisu toilet menjadi salah satu komoditas paling diburu mereka yang melakukan panic buying karena Covid-19.

Berkaca pada hal tersebut, seorang pemilik toko di Sydney, Australia bernama Hazem Sedda menerapkan cara tersendiri untuk mencegahwarga setempat melakukan panic buying tisu toilet.

Seperti dilansir HAI dari UNILAD, Sedda hanya mematok harga 3,5 dolar Australia (sekitar Rp 33 ribu) untuk tiap pack gulungan tisu toilet.

Baca Juga: Kamu yang di Rumah Aja, Coba Deh Kolab-in Air Hangat dan Sabun untuk Bisa Ngelawan Covid-19

Namun, apabila mereka membeli dua pack gulungan tisu toilet, harganya akan mengalami peningkatan fantastis, yaitu sebesar 99 dolar Australia (sekitar Rp 961 ribu).

Selain itu, pemilik Redfer Convinience Store tersebut juga menyematkan sebuah pesan menohok pada kertas yang memuat daftar harga.

"Jangan serakah. Pikirkan juga orang lain," tulis Sedda di bawah daftar harga.

Kepada Daily Mail Australia, Sedda mengatakan bahwa dia awalnya hanya menaruh kertas berisi pesan supaya orang-orang nggak mengambil lebih dari satu tanpa menaikkan harga, namun tetap saja diabaikan.

Baca Juga: Anjing pun Jadi Alasan Banyak Orang Keluar Rumah di Tengah Social Distancing

Hingga kemudian, dia memutuskan untuk mengambil langkah tersebut supaya orang-orang nggak melakukan panic buying.

"Mereka mengambil dua atau tiga pack tisu, mengatakan bahwa itu untuk ibu dan adiknya. Sungguh menyebalkan mereka mengabaikan pesanku. Ketika aku menaikkan harganya jika membeli dua pack, barulah semuanya mengambil satu pack tiap membeli," cerita Sedda.

Wah, boleh juga nih caranya sob! Apakah toko-toko di Indonesia juga perlu menerapkan hal serupa untuk mencegah panic buying? (*)

Source : Unilad

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x