Diliburkan 14 Hari untuk Putus Penyebaran Virus Corona, Pelajar di Solo Ingin Tetap Masuk Sekolah

Bayu Galih Permana - Sabtu, 14 Maret 2020 | 12:03

HAI-Online.com - Pada Jumat (13/3) malam, pemerintah kota Solo mengeluarkan 14 kebijakan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 seiring penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona oleh Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Dari 14 poin yang disampaikan, salah satu kebijakan menyebut bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan selama dua hari, terhitung mulai Senin (16/3) besok.

Kebijakan seiring penetapan status KLB virus corona di Surakarta.

Saat dimintai konfirmasi mengenai kebijakan tersebut, salah seorang siswa SMA Negeri 1 Surakarta, Bintang mengaku belum menerima informasi dari pihak sekolah mengenai kegiatan belajar mengajar yang diliburkan.

Namun, pelajar yang kini duduk di bangku kelas 12 tersebut mengatakan bahwa siswa kelas 10 dan 11 memang tengah libur sejak Senin (9/3) kemarin karena dia dan teman-temannya sedang menjalani Ujian Sekolah.

"Kalau di sekolah saya saat ini kelas 10 dan kelas 11 libur karena digunakan kelas 12 Ujian Sekolah. Kelas 12 selesai ujian hari Rabu tanggal 18 besok, kalau masalah diliburkan atau tidak belum ada info dari sekolah," ujar Bintang saat dihubungi HAI lewat pesan singkat pada Sabtu (14/3) pagi.

Meski belum mendapat informasi dari pihak sekolah, Bintang berharap siswa kelas 12 tetap masuk karena sebentar lagi mereka akan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

"Kalau menurut saya untuk kelas 12 tetap masuk karena sudah mendekati UN dan UTBK, tapi setiap siswa harus menjaga kesehatan pribadi dan gak perlu terlalu takut dengan adanya Covid-19," terangnya lebih lanjut.

Sementara itu, untuk siswa kelas 10 dan 11 sendiri bisa tetap diliburkan untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona.

"Kelas 10 dan 11 tetap diliburkan saja untuk mengurangi resiko," tutup Bintang.

Kalau menurut kalian gimana sob? Terlepas dari itu, kita doakan aja semoga wabah virus corona dapat segera berhenti sehingga orang-orang bisa kembali beraktivitas dengan normal seperti semula. (*)