Follow Us

Jangan Sampai 4 Hewan Pembawa Penyakit Ini Masuk ke Dalam Rumah Sob!

Dio Firdaus - Senin, 24 Februari 2020 | 15:00
Cicak di dinding yang sering disepelekan, padahal ada penyakit yang mengintai.
needpix.com

Cicak di dinding yang sering disepelekan, padahal ada penyakit yang mengintai.

HAI-ONLINE.COM- Sebagai pecinta hewan, HAI paling enggan banget mengusir apalagi membunuh hewan yang mampir ke rumah. Apalagi kucing. Paling nggak bisa deh pokoknya!

Tapi ternyata, beberapa hewan yang secara kita nggak sadar ada di rumah ini membawa penyakit tertentu ke rumah kita.

Agar bisa mencegah penyakit itu, ada baiknya kenali dulu nih hewan apa saja dan penyakit apa yang dibawa. Langsung aja deh nih simak satu per satu:

Reptil

Tuatara, reptil mirip kadal yang berumur panjang.
Creative Commons/Philip C

Tuatara, reptil mirip kadal yang berumur panjang.

Reptil seperti kadal, cicak, ular, iguana, dan kura-kura bisa membawa beberapa penyakit, teman-teman.

Reptil liar bisa masuk ke rumah, dan bahkan ada yang dipelihara. Namun hati-hati terhadap kuman di tubuh retil.

Semua jenis reptil membawa banyak kuman, termasuk bakteri, virus, parasit, dan cacing.

Salah satu penyakit yang bisa disebarkan oleh kuman pada reptil adalah Salmonella. Salmonella bisa menyebar melalui kontaminasi dengan kotoran hewan, teman-teman.

Selain salmonella, reptil juga bisa menyebarkan penyakit Botulisme yang diseabkan racun dari bakteri Clostridium. Bakteri itu biasanya ditemukan pada reptil, terutama yang tinggal di air.

Reptil juga bisa menyebarkan jenis infeksi lainnya yang menyerang pencernaan, organ hati, otot, sistem saraf, jantung, dan paru-paru.

Jika memelihara reptil di rumah, sebiaknya selalu jaga kebersihannya dan kebersihan tanganmu. Reptil juga sebaiknya nggak dipelihara di rumah di mana ada adik yang berusia di bawah lima tahun.

Kemudian, jangan sampai reptilmasuk ke area dapur, ruang makan, dan tempat lain yang ada makanan.

Sebisa mungkin, reptil liar seperti kadal atau cicak sebaiknya diusahakan tetap berada di luar rumah agar nggak menyebarkan penyakit.

Baca Juga: Ahli Reptil Ungkap Kemungkinan Kapan Teror Ular Kobra akan Berakhir

Tikus

Kenapa tikus sering dijadikan bahan percobaan, ya?
pixabay/Shutterbug75

Kenapa tikus sering dijadikan bahan percobaan, ya?

Tikus dan hewan pengerat lainnya juga bisa membawa penyakit, nih, teman-teman.

Tikus liar bisa membawa beberapa virus penyebab penyakit, misalnya Hantavirus Pumonary Syndrome yang menyerang paru-paru.

Penyakit itu disebabkan oleh paparan kotoran atau urin dari tikus yang membawa hantavirus.

Selain itu, tikus juga bisa penyebabkan infeksi leptospirosis yang disebarkan melalui urin yang mengandung bakteri Leptospira.

Selain reptil, tikus juga bisa menyebarkan bakteri Salmonella, teman-teman. Penyakit lainnya yang bisa dibawa tikus dan hewan pengerat ke dalam rumah adalah cacar monyet, tularemia, dan wabah.

Jika memelihara hewan-hewan pengerat pastikan selalu jaga kebersihannya dan hindari terkontaminasi dengan kotoran dan urinnya. Serta rajin mencuci tangan setelah bermain dengan peliharaanmu.

Kemudian, lindungi rumah dari tikus liar yang bisa masuk dan membawa penyakit itu.

Oh iya, selain reptil dan tikus, ayam dan bebek juga bisa menularkan Salmonella lewat kotorannya. Sehingga jangan sampai terkontaminasi, ya.

Baca Juga: Dari Malaria Sampai Kencing Tikus, Hati-Hati 6 Penyakit Saat Musim Hujan

Lalat

Lalat
Tribun Madura

Lalat

Serangga yang satu ini dikenal suka benda-benda yang kotor, nih.

Bahkan, lalat berkembang biak di tempat yang kotor seperti kotoran hewan, tempat sampah, saluran pembuangan, bahan tumbuhan yang membusuk, dan zat organik lainnya.

Selain berasal dari tempat yang kotor, lalat suka hinggap di mana saja, dan bisa hinggap di makanan yang ada di rumah.

Saat berpindah-pindah, lalat bisa terkontaminasi bakteri penyakit. Kemudian, ia bisa hinggap di makanan manusia, kita bisa terkontaminasi bakteri itu.

Beberapa penyakit yang bisa disebarkan oleh lalat misalnya disentri, diare, penyakit tipus, kolera, infeksi mata, difteri, dan banyak kondisi lainya.

Sebaiknya selalu jaga kebersihan rumah dan saluran air agar lalat nggak masuk ke rumah, ya.

Baca Juga: Nggak Banyak Orang Tahu, Tahi Lalat Ternyata Bisa Jadi Pertanda Kanker

Nyamuk

Apa yang terjadi jika nyamuk hilang dari bumi?
pixabay/WikiImages

Apa yang terjadi jika nyamuk hilang dari bumi?

Nyamuk juga merupakan serangga yang harus diusir dari dalam rumah, teman-teman.

Ini karena berbagai jenis nyamuk bisa membawa penyakit yang bisa ditularkan pada manusia. Bahkan, nyamuk adalah salah satu hewan paling mematikan di dunia.

Nyamuk bukan hanya bisa membawa virus dengue atau demam berdarah.

Nyamuk Aedes penyebab demam berdarah juga bisa membawa virus zika, chikungunya, dan flavivirus penyebab demam kuning.

Ada juga nyamuk Anopheles yang membawa virus penyebab malaria dan nyamuk Culex yang membawa virus West Nile.

Baca Juga: Sering Bikin Kesel, Ini Penyebab Nyamuk Sering Terbang-terbang di Atas Kepala

Perhatikan tempat-tempat yang disukai nyamuk seperti genangan air, tempat yang kotor, dan tempat yang gelap, teman-teman. Kurangi risiko dengan menghilangkan tempat seperti itu, ya.

Kemudian, usir nyamuk dari dalam rumah dengan memelihara tanaman yang nggak disukai nyamuk, seperti lavender, serai, catnip, marigold, atau pepermint.

Untuk mencegah penyakit yang dibawa hewan dan bisa menular pada manusia, selalu ingat untuk menjaga kebersihan rumah dan kebersihan diri, terutama mencuci tangan dengan sabun.

Selain itu, bila memelihara hewan-hewan di atas di rumah, selalu jaga kebersihannya agar nggak membawa penyakit bagi kita, ya.

Artikel ini pertama kali tayang di Bobo dengan judul “Hati-Hati, 4 Jenis Hewan Ini Bisa Membawa Penyakit ke Dalam Rumah, Apa Saja, ya?

Source : bobo

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest