Follow Us

Nggak Nyerah, Cowok yang Putus Sekolah Ini Bikin Bisnis Sneaker Omsetnya Rp800 Juta

Al Sobry - Rabu, 22 Januari 2020 | 15:54
Joe Franklin.
Vice

Joe Franklin.

Hai-Online.com - Kalo ada kemauan, di situ pasti ada jalan, demikian pepatah yang berlaku bagi orang yang ingin selalu berusaha.

Meski cuma modal kecil saja, kalo kemauannya besar, maka bisa juga menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.

Tentu saja, jalan yang ditempuh untuk mendapatkan keuntungan yang besar itu belum tentu mulus-mulus aja.

Baca Juga: Minta Refund di Olshop, Akun Cowok Ini Malah Kena Ban Selama 980 Tahun

Pasalnya, ada banyak rintangan serta pengalaman jatuh-bangun yang harus dirasakan terlebih dahulu.

Seperti kisah Joe Franklin, remaja asal Inggris yang baru berusia 12 tahun ketika ia memulai kariernya di bisnis sneaker.

Bermodalkan $ 300 atau sekitar Rp 4 juta-an dari uang kado ulang tahun yang ia tabung untuk membeli sepasang sepatu langka, Franklin kemudian menjualnya dengan harga dua kali lipat.

Sekarang Franklin sudah berusia 17 tahun, menjadi pemilik bisnis yang berbasis di London dan mencari hal-hal yang lebih besar, salah satunya menyediakan sepatu kets untuk bintang rap Inggris seperti Dizzee Rascal dan AJ Tracey.

Dia kemudian menjualnya seharga £ 57.000.

Franklin meluncurkan bisnisnya dengan nama 5upplied di tahun 2018. Setelah bisnisnya mulai berkembang ia keluar dari sekolahnya setahun kemudian.

Alasan tak sekolah

Bukan jiwa berbisnis yang membuat Franklin tak melanjutkan sekolahnya, sebenarnya dia menderita disleksia dan mengatakan akademisi bukanlah hal yang ia andalkan.

Keterampilan bisnisnya telah memungkinkan remaja itu membangun jaringan kontak secara global, serta daftar klien top.

Ia kemudian menginvestasikan kembali semua dana yang ia hasilkan ke dalam bisnisnya, alias "memakai uangnya untuk menghasilkan uang."

Baca Juga: Bassist System of a Down Umumkan Band Baru Bernama North Kingsley

Jualan di FB

Franklin awalnya menggunakan Facebook untuk menjual sepatu kets, tetapi sekarang ia telah memiliki kantor pusat layanan streaming musik bawah tanah Keakie di distrik hipster London, Shoreditch.

Ilustrasi belanja online
via Money Crashers

Ilustrasi belanja online

Toko ini tidak terbuka untuk umum dan menawarkan sesi khusus dengan membuat janji terlebih dahulu untuk klien dengan pembelanjaan besar.

Ini adalah strategi untuk menarik seniman musik yang datang supaya menggunakan studio rekaman di tempat.

Sumber yang nggak bisa dijualbelikan Franklin mengatakan, reputasinya dibangun di atas kemampuan untuk "mencari sumber daya yang tidak dapat diperdagangkan," mengingat bagaimana seorang klien memintanya untuk menemukan 10-15 pasang sepatu langka hanya dalam waktu tiga jam.

Baca Juga: Bikin Konten Hancurin Sneakers Mahal di YouTube, Kakak Beradik Ini Bikin Netizen Geram

Yap, usaha yang keras!

Dalam waktu 3 jam itu, Franklin berhasil mendapatkan 12 dari yang diminta.

Di waktu lain, seorang klien memberi Franklin waktu 10 jam untuk menemukan sepasang sepatu kets Nike SB Dunk Paris yang terjual hingga £ 35.000 atau sekitar Rp 500 juta sebelum ia kembali ke Dubai.

Begitu dia mendapatkan sepatu itu, ia cuma punya waktu dua jam untuk sampai ke terminal bandara jet pribadi Luton, London.

Franklin mengatakan bahwa ini seperti bisnis kebanyakan yang dibangun dari mulut ke mulut.

Dengan sumber-sumber di tempat-tempat seperti New York, Dubai dan Sydney, serta kemampuan memprediksi koleksi yang mungkin keluar di masa depan.

Beberapa thrift shop berpartisipasi dalam acara Urban Sneaker Society 2019
kompas.com

Beberapa thrift shop berpartisipasi dalam acara Urban Sneaker Society 2019

Kekuatan Medsos

Dia juga mengawasi media sosial untuk tetap mengikuti tren terbaru.

Pelajaran terbesar Franklin mengatakan, belajar dari kesalahannya adalah salah satu pelajaran terbesarnya sebagai pemilik bisnis muda.

"Saya tidak takut melakukan kesalahan, selama saya bisa belajar darinya," katanya.

Dia juga telah belajar pentingnya kesabaran serta menjadi terorganisir dan mendorong orang muda lainnya untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat mereka.

"Jangan pernah menyerah, teruslah maju dan dorong dirimu," tambahnya.

Permintaan untuk bisnis seperti Franklin mencerminkan bagaimana olahraga yang menguntungkan telah menjadi tren mode dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, pengecer Inggris, JD Sports Fashion, memiliki pengembalian total terbaik dari setiap saham FTSE 100.

Dalam satu dekade terakhir mereka telah mengembalikan 3,200 persen antara Januari 2010 dan Desember 2019, menurut data dari platform investasi Inggris AJ Bell. (Dian Reinis Kumampung)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisnis Sneaker, Remaja Putus Sekolah Ini Berpenghasilan Rp 800 Juta "

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest