Bukan jiwa berbisnis yang membuat Franklin tak melanjutkan sekolahnya, sebenarnya dia menderita disleksia dan mengatakan akademisi bukanlah hal yang ia andalkan.
Keterampilan bisnisnya telah memungkinkanremajaitu membangun jaringan kontak secara global, serta daftar klien top.
Ia kemudian menginvestasikan kembali semua dana yang ia hasilkan ke dalam bisnisnya, alias "memakai uangnya untuk menghasilkan uang."
Baca Juga: Bassist System of a Down Umumkan Band Baru Bernama North Kingsley
Jualan di FB
Franklin awalnya menggunakan Facebook untuk menjual sepatu kets, tetapi sekarang ia telah memiliki kantor pusat layanan streaming musik bawah tanah Keakie di distrik hipster London, Shoreditch.
Toko ini tidak terbuka untuk umum dan menawarkan sesi khusus dengan membuat janji terlebih dahulu untuk klien dengan pembelanjaan besar.
Ini adalah strategi untuk menarik seniman musik yang datang supaya menggunakan studio rekaman di tempat.
Sumber yang nggak bisa dijualbelikan Franklin mengatakan, reputasinya dibangun di atas kemampuan untuk "mencari sumber daya yang tidak dapat diperdagangkan," mengingat bagaimana seorang klien memintanya untuk menemukan 10-15 pasang sepatu langka hanya dalam waktu tiga jam.
Baca Juga: Bikin Konten Hancurin Sneakers Mahal di YouTube, Kakak Beradik Ini Bikin Netizen Geram
Yap, usaha yang keras!