Follow Us

Siswi SMP di Solo Dikeluarkan karena Beri Ucapan Ulang Tahun ke Teman Cowok, Sekolah Beri Penjelasan!

Bayu Galih Permana - Minggu, 12 Januari 2020 | 09:33
Ilustrasi ulang tahun
PIXABAY/PEXELS

Ilustrasi ulang tahun

HAI-Online.com - Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah ramai membicarakan kabar soal siswi SMP di Kota Solo, yang dikeluarkan oleh pihak sekolah karena memberi ucapan ulang tahun kepada teman cowoknya.

Mengomentari kabar tersebut, pihak sekolah terkait, SMP IT Nur Hidayah Solo membenarkan telah menyerahkan kembali salah seorang siswi mereka kepada orang tuanya.

Kepastian ini sendiri didapat melalui pernyataan Kepala SMP IT Nur Hidayah Solo, Zuhdi Yusroni ketika dimintai keterangan pada Sabtu (11/1) kemarin.

Dalam keterangannya, Zuhdi mengaku nggak bisa menjelaskan perkara tersebut secara gamblang untuk menjaga nama baik siswi yang bersangkutan.

Baca Juga: Nggak Sabar Ditinggal Lama, Anjing Ini Terus-terusan Pencet Klakson Buat Panggil Pemiliknya

Meskipun begitu, Zuhdi menegaskan bahwa keputusan untuk mengeluarkan siswi tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang ada.

"Mohon maaf, saya tidak bisa menjelaskan secara keseluruhan kronologisnya untuk menjaga nama baik siswi. Itu harus kita lakukan untuk menegakkan kedisiplinan juga, siswi sudah menerima dan sudah pindah," ujar Zuhdi seperti dikutip HAI dari Tribun Solo.

Zuhdi menerangkan, ketidakdisiplinan siswi tersebut nggak hanya soal pengucapan selamat ulang tahun kepada teman sekolah laki-lakinya saja, tetapi masih banyak lagi.

"Bukan hanya itu, ada tindak ketidakdisiplinan lain yang muncul sejak kelas VII, jadi bukan soal itu saja sebenarnya. Bahkan, sebenarnya sejak kelas VII sudah kami bina siswi tersebut sampai kelas VIII," terangnya menambahkan.

Baca Juga: Remaja Ini Tau Dirinya Punya Saudara Kembar Setelah Nemu Akun Medsos yang Wajahnya Mirip Dengannya

Poin tindak ketidakdisiplinan yang dilakukan telah terakumulasi dan melebihi ambang batas yang ditetapkan, sehingga siswi tersebut terpaksa harus diserahkan kembali kepada orang tuanya.

"Akumulasi pelanggaran bisa dibuktikan lewat riwayat panjang bukti sidang, dan proses pembinaan yang telah dilakukan. Itu membuat kami harus menyikapinya karena itu soal kedisiplian bisa berakibat ke siswa lain bila tidak ada penegakkan kedisiplinan," tutup Zuhdi.

Hmm, kalau menurut kalian sendiri gimana sob? Apa pendapat kalian mengenai kasus ini? (*)

Source : Tribun Solo

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest