Follow Us

NASA Sebut Asteroid Segede Piramid Kemungkinan Bakal Hantam Bumi Pada 2022

Ricky Nugraha - Selasa, 19 November 2019 | 18:00
Ilustrasi asteroid hantam Bumi
Pixabay/9866112

Ilustrasi asteroid hantam Bumi

HAI-online.com - Sebuah asteroid sebesar Piramida Agung Giza dilaporkan mungkin akan menghantam Bumi pada tahun 2022 mendatang.

Seperti yang dilaporkan oleh Express.co.uk, NASA memberikan pernyataan bahwa diperkirakan asteroid (JF1) tersebut sedang berada di jalur untuk menuju planet Bumi.

Batuan sepanjang 420 kaki (kira-kira 100 meter) tersebut diperkirakan akan bersentuhan dengan Bumi pada 6 Mei 2022 dan dampaknya yang ditimbulkan sangat besar.

NASA mengatakan bahwa jika JF1 tetap berlanjut berada di lintasannya saat ini, asteroid itu dapat menghantam Bumi "dengan kekuatan 230 kilotonnes", yang setara dengan 230.000 ton TNT.

Baca Juga: Konferensi Internasional Bumi Datar Kembali Digelar, Penganutnya Ternyata Makin Banyak Bos

Hantaman tersebut punya kekuatan 15 kali lebih besar daripada bom yang dijatuhkan Amerika di Hiroshima pada tahun 1945.

Nggak cuma itu, para ilmuwan juga mengatakan bahwa jika asteroid itu menghantam daerah yang sangat padat penduduk, semuanya bisa lenyap dan menyebabkan jutaan kematian.

Bahkan jika asteroid itu menghantam bagian terpencil Samudra Pasifik, dampaknya masih bisa menyebabkan bencana alam seperti tsunami dan musim dingin nuklir.

Namun demikian, NASA memperkirakan bahwa kemungkinan asteroid mengenai Bumi bagian Timur sangat kecil.

Baca Juga: Negara Ini Berantas Kebakaran Hutan Pakai Kambing. Emang Bisa?

Mereka juga menjelaskan kemungkinannya "1 banding 3.800" asteroid itu benar-benar akan menghantam Bumi pada tanggal yang diperkirakan. Menurut mereka, ada peluang kecil tapi cukup besar bagi asteroid untuk menghantam Bumi.

NASA sendiri telah melakukan pengawasan terhadap asteroid tersebut melalui Sentry untuk menghindari kemungkinan menabrak planet Bumi.

"Sentry adalah sistem pemantauan tabrakan yang sangat otomatis yang terus memindai katalog asteroid terbaru untuk kemungkinan dampak di masa depan dengan Bumi selama 100 tahun ke depan," ujar NASA.

Source : Express

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest