Follow Us

Sering Melihat Hantu? Begini Penjelasan Ilmiahnya Menurut Ahli

Bayu Galih Permana - Minggu, 03 November 2019 | 15:00
Ilustrasi penampakan hantu
PIXABAY/SW_REG_03

Ilustrasi penampakan hantu

HAI-Online.com - Selama ini, banyak orang yang mengaku pernah mengalami peristiwa gaib, mulai dari mendengar suara-suara aneh, melihat bayangan aneh, merasa diawasi ketika tengah sendiri, hingga menyaksikan penampakan hantu secara langsung.

Menurut ilmuwan yang menjadi peneliti dari sebuah organisasi penyelidikan ilmiah terkait klaim aktivitas paranormal bernama Komite Penyelidikan Skeptis, Joe Nickell, fenomena itu bisa jadi terjadi karena keadaan psikotik, penggunaan narkoba, kurang tidur.

Nickell mengatakan, hantu merupakan ilusi yang dihasilkan otak, terutama saat sedang lelah, di mana kedutan kelipak mata akan memicu munculnya gambaran asing.

"Ini tipuan mata. Kelopak mata akan berkedut dan memicu munculnya gambaran asing sesaat. Ini seperti eksposur ganda kamera, hanya sesaat," terang Nickell.

Baca Juga: Mengenal Encephalitis, Infeksi Otak yang Jadi Penyebab Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia

Sementara itu, menurut penjelasan Dr Dominic Ffytche dari Institute of Psychiatru, pengakuan melihat hantu disebabkan oleh otak yang berusaha untuk memahami penurunan informasi dari saraf optik.

"60 persen pasien mata degeneratif seperti degenerasi makula yang berhubungan dengan usia dan retinitis pigmentosa mengaku mengalami halusinasi ini," terang Dominic.

Dominic menambahkan, dirinya telah melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang mengalami halusinasi melihat hantu menggunakan pemindaian MRI, dengan maksud melihat bagian otak mana yang aktif ketika mereka berhalusinasi.

"Kami percaya ini disebabkan ketika tidak ada informasi yang masuk ke otak. Otak pada dasarnya menganggur dan menghasilkan gambar apapun. (Penampakan hantu) hanyalah sesuatu yang berhubungan dengan otak," tutupnya.

Hmm, kalau menurut kalian sendiri gimana sob? Penampakan hantu sendiri muncul karena adanya halusinasi atau memang benar-benar ada? (*)

Source : Kompas.com

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest