Akhir tahun 1993, J.K. Rowling mencapai titik terendah dan merasa dirinya adalah orang yang gagal.
Dimulai dari pernikahan yang sikat, pengangguran, dan menderita depresi klinis.
Semua permasalahan ini membuat J.K. Rowling berniat untuk bunuh diri.
Bangkit kembali
Depresi yang diderita J.K. Rowling justru menjadi inspirasi sebuah karakter gelap yang bernama Dementor.
Karakter ini ada di novel ketiga dalam serial Harry Potter.
Beberapa bulan kemudian, J.K. Rowling menyewa sebuah apartmen kecil dan hidup bersama anaknya di sana.
J.K. Rowling bertahan hidup dengan tunjangan negara dan merasa malu dengan keadaannya.
Untuk meringankan beban pikiran, setiap hari J.K. Rowling pergi bersama putrinya agar sang putri bisa tidur dengan tenang.
Saat berjalan, biasanya J.K. Rowling mampir di café milik saudara iparnya yaitu Elephant House.
Di café tersebut, J.K. Rowling mengerjakan novel “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone.”
J.K. Rowling memasukan setiap pengalaman pahit dalam kehidupannya ke dalam cerita tersebut.