Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

John Leiman, Pelajar SMA yang Bikin Mesin Pirolisis untuk Gerakan Zero Waste

Al Sobry - Selasa, 15 Oktober 2019 | 16:41
John Leiman, Pelajar SMA yang Bikin Mesin Pirolisis untuk Gerakan Zero Waste
Sobry/HAI

John Leiman, Pelajar SMA yang Bikin Mesin Pirolisis untuk Gerakan Zero Waste

“Mesin ini awlanya saya yang beli, cukup mahal juga, harga tahap pengembangan sistemnya sudah mencapai Rp 78 juta rupiah per unit. Tapi sebenarnya itu relatif murah karena ini baru untuk pilot scale,” jelas Leiman lagi sebelum akhirnya mesin ini diperkenalkan ke tim IPS Masaro untuk digunakan ke masyarakat.

“Dulu mereka belom terlalu percaya dengan saya. Karena mereka anggap saya anak SMA, punya mesin dari mana? Masih dianggap sebelah mata,” curhatnya.

Baca Juga: Pelajar di Yogyakarta Tewas Setelah Ejek-ejekan Terus Berkelahi dengan Temannya di Sekolah

Meski dalam waktu 6 minggu, John Leiman melakukan percobaan dnegan mesin pirolisisnya, yaitu memanaskan plastik sampai mendapatkan cairan berupa minyak.

“Dalam enam minggu saya tes setiap hari, setiap tesnya sekitar 10 jam. Saya masuk lab untuk mengolah 20 kg sampah plastik,” tuturnya lagi.

Meski diakui cukup pusing untuk membuat tim IPS Masaro yakin dengan mesin buatannya itu, John Leiman tetap melalui tahapan teknis untuk bisa membuat mesin pengolah sampah buatannya bekerja dengan baik.

Kesulitan yang dihadapi Leiman bukan soal presentasi atau fund raising untuk mendapatkan mesinnya, melainkan test alatnya.

“Karena dulu saya nggak tahu SOP-nya. Pengen tahu, paling cepet mengolah plastiknya itu berapa lama sih, harus mengatur temperatur dan tekanan yang tepat itu kita harus eksperimen, sampai kita nemu formula optimal,” jelasnya selama ini hanya berbasis pengetahuan di buku.

“Ya, karena cuma bisa base of paper, kita perlu tahu untuk dapet BBM yang nggak beku biar langsung bisa dipakai ke motor itu harus diatur semuanya,” serunya lagi menjelaskan setiap tahapan usahanya.

Sampai akhirnya, mesin pirolisis skala kecil John Leiman diterima untuk digunakan dalam program IPS Masaro yang dikelola PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP). Mesin buatan anak SMA itu menjadi salah satu mesin yang dipakai untuk mengelola sampah swadaya dari 1.000 kepala keluarga di kawasan Serdang, Cilegon Banten.

“Saya cuma sebulan di IPS Masaro. Mesin saya goal-nya bukan untuk memecahkan masalahnya karena ini skala kecil, tapi bisa untuk pilot. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyaralat dan promote bahwa ada solusi untuk masalah sampah ini,” ujarnya.

Produk yang dihasilkan dari mengolah sampah plastik jadi BBM

Produk yang dihasilkan dari mengolah sampah plastik jadi BBM

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x