Kepada media setempat WQAD, gadis itu mengaku sangat takut. "Aku takut jikaaku nggak akan mengingat wawancara ini jika waktunya tiba," ujarnya.
Tiap bangun, ia mengaku terkejut ketika melihat kalender di kamarnya yang telah menunjukkan bulan September. Saat dicoba untuk mengingat apa yang baru saja terjadi ternyata tak bisa.
Dokter awalnya mengatakan penyakit ini akan sembuh seiring waktu, tapi setelah tiga bulan kondisinya nggak berubah, dokter mengatakan bahwa kemungkinan kondisi Riley ini akan berlangsung selamanya.
Baca Juga: Beraksi di CFD Sudirman, UI YEA Ingatkan Kita Soal Masa Depan Lingkungan
Riley pun kini harus membawa catatan ke sekolah untuk membantunya mengingat sesuatu saat ingatan ter-reset 2 jam kemudian.
Selain itu ia juga sering mengunggah foto di mana pun ia berada supaya tahu kegiatan apa yang dilakukannya.
Hampir setiap pengalaman yang Riley alami sejak Juni seolah tersapu dari otak. Dia bahkannggak ingat jika pamannya meninggal pekan lalu.
"Saudaraku meninggal dan dia sama sekali tidak ingat. Jadi kami harus selalu memberitahunya setiap hari," terang ibu Riley, Sarah.