HAI-Online.com - Ratusan anak muda berpawai mengelilingi Bundaran HI Jakarta pada acara Car Free Day, Minggu (15/9/2019) pagi.
Sebagain besar mereka adalah mahasiswa UI yang tergabung dalam UI Youth Environmental Action (UI YEA), namun sebagian lainnya adalah teman-teman kita yang peduli dengan isu lingkungan hidup sehingga mendaftarkan dirinya sebagai volunteer lingkungan.
Nggak kurang dari 595 volunteers ikut dalam aksi parade yang membawa maskot Trashman, dan maskot ruang terbuka hijau sebagai kampanye yang digaungkan Green Festival. Nggak cuma sekadar parade di Minggu pagi yang hangat, mereka betul-betul beraksi mengingatkan pengunjung CFD soal masa depan lingkungan melalui sains boards.
Baca Juga: Duh, Makam Habibie Dijadiin Tempat Selfie, Anggun C. Sasmi Greget Mau Edukasi Generasi Selfie!
“Kami percaya, green future is ours, jadi kita yang harus sama-sama menjaga lingkungan untuk saat ini, dan terus mencari jawaban dari permasalahan lingkungan, karenanya kami berparade untuk mengajak lagi kesadaran publik akan pentingnya mengetahui permasalahan lingkungan dan cara menanggulanginya,” tutur Galang Prakasa Yusuf Putra, mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Indonesia yang menjadi ketua dalam Green festival 2019 ini.
Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung Green Festival tersebut. Diantaranya clean up bersama di area CFD Sudirman, mengikuti games-games edukatif, juga membiasan refiil air minum agar terbiasa untuk tidak menggunakan botol sekali pakai, juga informasi papan untuk pencerdasan isu-isu lingkungan.
Di penghujung, ada penampilan musik dari band Romsh Project, Beranda Rumah, dan Saint Loco.
Nggak sendirian, event ini juga berkolaborasi dengan delapan kolaborator, yakni #SayaPilihBumi, Rethink Campaign, GetPlastic, Hai Magazine, Lavar.id, Arena.id, Komunita.id, dan Teater Trompah untuk bisa memeriahkan acara dan kompak mengampanyekan #GreenFutureIsOurs.
Baca Juga: Manfaatkan Sampah, Seniman Sulap Arloji Rusak Jadi Patung Steampunk
“Ya, kolaborasi ini dilakukan karena kami percaya bahwa menangani permasalahan lingkungan tidak dapat dilakukan sendiri saja, tetapi harus dikerjakan bersama oleh berbagai pihak yang sama visinya,” terang Galang lagi.
Green Festival mengajak publik untuk lebih peduli lagi dengan kondisi lingkungan kawasan urban, baik dalam negeri maupun wilayah ASEAN. Terdapat begitu banyak hal yang dapat membawa perubahan bagi lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil seperti berhenti menggunakan botol kemasan sekali pakai dan menggantinya dengan tumbler, mengurangi pemakaian plastik, berusaha untuk hidup sehat, hingga hal-hal yang memerlukan kerja sama berbagai pihak seperti perwujudan bangunan ramah lingkungan, peralihan menggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah yang lebih baik lagi.
“Kami berharap bahwa apa yang dibawa oleh Green Festival tidak hanya berhenti di sini, tetapi akan mampu terus digaungkan di masyarakat yang lebih luas agar dapat terwujud kawasan perkotaan hijau yang lebih baik lagi di wilayah Indonesia dan ASEAN,” harapnya.