HAI-Online.com -Bupati Bogor, Ade Yasin mengingingkan ratusan TransJakarta mangkrak pada sebuah lahan kosong yangberada di kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor untuk nggak disimpan terlalu lama dan dimanfaatkan menjadi bus sekolah.
Seperti yang dilansir HAI dari Tribunnews, keinginan ini diungkapkan Ade karena merasa khawatir sekitar 300 bus TransJakarta yang mangkrak di kawasan Dramaga tersebut nantinya menimbulkan masalah-masalah yang nggak diinginkan.
"Pasti kerawanan sosial akan muncul. Pertama ini bisa dijadikan tempat pacaran, kedua bisa jadi sarang nyamuk, ketiga orang nyimpen-nyimpen apa juga kita nggak tahu," terang Ade dalam keterangannya pada Senin (5/8) kemarin.
Supaya masalah-masalah tersebut nggak muncul, bupati berusia 51 tahun ini menyarankan agar ratusan TransJakarta yang ada di kawasan Dramaga dihibahkan dan disulap menjadi bus untuk anak sekolah.
Baca Juga: Studi: Main Smartphone Lebih dari 5 Jam Sehari Meningkatkan Risiko Obesitas
"Daripada nganggur begini, bagusnya dihibahkan aja untuk bus sekolah," ujar Ade lebih lanjut.
Meskipun begitu, Ade meminta pemerintah setempat terlebih dahulu menyelesaikan proses hukum yang melibatkan ratusan TransJakarta tersebut sebelum nantinya dimanfaatkan sebagai bus sekolah.
"Tapi selesaikan dulu kasusnya. Kalau sementara di sini tidak masalah, tapi kalau harus di sini bertahun-tahun, itu saya keberatan, karena rawan sosial," tutupnya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan dan Pengembangan TransJakarta, Achmmad Izzul Waro mengatakan bahwa semua bus mangkrak yang ada di kawasan Dramaga bukanlah milik PT TransJakarta, tetapi kepunyaan kontraktor pemenang lelang.
Lebih lanjut, Izzul menjelaskan, pengadaan bus tersebut memang dilakukan bersama Pemprov DKI Jakarta pada 2013 silam, namun sudah dibatalkan.
"Saya lupa persisnya dan PT TransJakarta belum lahir saat itu. Saya tekankan, bus itu milik kontraktor pemenang lelang saat itu. Justru ini ada masih ada piutang yang harus dikembalikan," jelas Izzul.
Kalau kalian sendiri gimana nih sob? Setuju nggak kalau ratusan TransJakarta mangkrak itu disulap dan dimanfaatkan menjadi bus sekolah? (*)