HAI-Online.com -Buat kalian yang suka mengeluh dan menganggap pelajaran di sekolah nggak ada artinya, kisah dari seorang pelajar bernama Tilly Smith mungkin mulai saat ini bakal merubah pandangan kalian soal hal tersebut.
Pada tahun 2004 silam, pelajar yang kala itu masih berusia 10 tahun berhasil menyelamatkan ratusan nyawa di Pantai Maikhao, Phuker, Thailand dari terjangan gelombang tsunami berkat pelajaran Geografi yang didapatnya di sekolah.
Seperti dikutip dari Schoopwhoop, Smith kala itu berhasil melihat sinyal tsunami yang terjadi pada tahun 2004 lalu berkat ilmu Geografi yang diterimanya dua minggu sebelum bencana mematikan tersebut terjadi.
Kala itu, Smith melihat air pantai tiba-tiba surut dan muncul gelembung buih di laut, di mana hal tersebut sama seperti apa yang dipelajari dalam pelajaran Geografi di sekolahnya.
Baca Juga: Solusi untuk Sampah Plastik di Indonesia! Mahasiswa UGM Bikin Alat Pengubah Sampah Plastik Jadi BBM
Mengetahui tersebut, cewek yang saat ini telah berusia 25 tahun tersebut memberi tahu orang tuanya, pengunjung pantai, dan juga staf hotel tempat mereka menginap untuk meninggalkan lokasi serta menyelamatkan diri.
"Lautan mendesis, dan ada buih ombak. Aku terus berpikir bahwa aku pernah melihat ini, dan melihatnya di suatu tempat. Aku merasa sesuatu yang mengerikan akan terjadi," cerita Smith dikutip dari The Sun.
Berkat pengamatannya tersebut, Smith berhasil membuat penjaga pantai mengevakuasi para pengunjung, dan menyelamatkan ratusan lebih nyawa sebelum tsunami tersebut benar-benar menghantam Pantai Maikhao.
Setelah melihat laporan mengenai dashyatnya bencana tsunami yang terjadi kala itu, orang tua Smith juga mengatakan bahwa mereka semua akan mati apabila nggak mendengar perkataan anaknya terkait datangnya tsunami.
Berkat jasanya yang berhasil menyelamatkan ratusan nyawa tersebut, Smith sendiri menerima sejumlah penghargaan, dan dinobatkan sebagai 'Children of the Year' oleh salah satu majalah anak muda Prancis, Mon Quotidien.
Jadi, gimana sob? Masih punya pikiran kalau ilmu yang kalian dapat di sekolah nggak berguna buat masa depan? (*)