"Hasilnya Rp 375.000 sehari. Kalau banyak yang kasih tips bisa lebih," kata Dewi.
Lahir dan besar di Tangerang membuatnya paham harus berjualan di mana. Ia pernah berjualan di pom bensin lain, tetapi diusir. Hal itu membuatnya menangis.
Waktu SD sebelum berjualan bakpao, Dewi pernah mencari rongsokan bersama ibunya. Namun, sekarang ia sangat bersyukur bisa berjualan seperti ini. Orang-orang di sekitarnya pun selalu mendukungnya.
"Alhamdulillah aku bisa jualan, kadang bercanda juga sama karyawan di sini," kata Dewi.
Dewi merupakan anak pertama. Ia mengaku memiliki beban untuk membukakan jalan bagi adik-adiknya agar mereka bisa sama-sama sekolah dan belajar.
"Adikku yang kedua perempuan tinggal di kampung. Sisanya laki-laki. (Adik) yang kelima sudah diangkat orang sebagai pancingan biar mereka punya anak," katanya.
Baca Juga: Hakim Imut Viral di Twitter, Sosoknya Bikin Klarifikasi di Instagram
Ketika ditanya apakah ia punya satu tempat yang sangat ingin dia kunjungi, ia hanya menjawab Ancol. Karena hanya tempat itu yang menjadi kenangan masa kecilnya.
Dewi suka bernyanyi dan mendengarkan lagu-lagu DJ Indonesia. Dewi mengakunggak suka main, yang penting bisa belajar dan berjualan sudah cukup baginya. Teman dekat di sekolahnya pun hanya empat orang.
"Enggak mau, enggak suka main. Sabtu-Minggu aku bantu-bantu bikin bakpao. Sorenya ya jualan lagi," ungkap Dewi.
Sepengetahuannya, ia dan keluarga belum pernah mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah. Paling hanya santunan dari masjid di sekitar tempat ia tinggal.
Baca Juga: Cewek Ini Lamar Cowoknya di Hadapan 50 Ribu Orang Saat MU vs Inter Milan