HAI-ONLINE.COM - Di dalam sejarah dunia hukum, banyak sekali tindakan kriminal yang dikait-kaitkan dengan video game.
Bukan hanya dicap oleh para penegak hukumnya, bahkan para pelakunya sendiri mengaku kalau tindakan kriminal yang mereka lakukan memang terinspirasi dari video game yang mereka mainkan.
Baca Juga: Tanpa Pakai Tangan, Ternyata Begini Cara @Poconggg Bikin Cuitan di Twitter
Makanya, banyak banget yang mengatakan kalau video game bisa memberikan dampak buruk terhadap perilaku dan sifat seseorang.
Padahal, hal itu sebenarnya kembali ke diri masing-masing. Kalau sudah dewasa dalam melihat dan memainkan konten "dewasa" di dalam game, sudah seharusnya hal negatif tidak terjadi.
Namun hal-hal ini tetap terjadi, dan inilah 7 tindakan kriminal yang dikaitkan dengan video game:
1. Kisah Kriminal di Hyde Park (Grand Theft Auto IV)
Pada 26 Juni 2008, di New York, Amerika Serikat, tepatnya di Hyde Park, terdapat anak-anak muda yang melakukan tindakan kriminal. Pertama, ketiga dari mereka mencopet seorang pria di tempat parkir.
Setelah itu, anak-anak muda ini berlarian ke jalanan Hyde Park mencuri rokok dari seorang wanita dan menghancurkan mobil milik wanita itu.
Sang wanita menelfon polisi dan akhirnya petugas keamanan berhasil menangkap anak-anak muda itu.
Ketika ditanya tentang motif mereka, sang anak-anak muda mengatakan kalau mereka terinspirasi dari game Rockstar, Grand Theft Auto IV.
2. Melakukan Tindakan Kriminal Karena Kehilangan Konsol Game
Pada 2013, anak muda berusia 14 tahun bernama Nathon Brooks dilarang bermain game setelah mendapatkan hukuman di sekolahnya. Ia pun kesal dan ingin melakukan sesuatu tentang itu.
Suatu malam, Brooks mengambil pistol milik kedua orang tuanya dan menembak ayah serta ibunya. Untungnya, kedua orang tuanya selamat.
Namun Brooks harus mendekap di dalam penjara selama 15 tahun karena tindakan kriminalnya itu.
3. Tindakan Kriminal Meningkat di Australia Karena Video Game
Pada tahun 2012 di New South Wales, Austrilia, terdapat seorang polisi bernama PAndrew Scipione yang menyatakan kalau video game lah yang bertanggung jawab atas meningkatnya tindakan kriminal karena video game.
Ia mengatakan kalau video game yang "menghadiahi" para pemainnya karena membunuh, merupakan akar dari permasalahan ini.
Di New South Wales saja, pada 2012, terdapat peningkatan yang siginifikan terhadap kasus kriminal di mana pelakunya menggunakan pisau.
4. Devin Moore si Pembunuh (Grand Theft Auto - Vice City)
Devin Moore merupakan anak muda yang menjadi pembunuh karena dianggap terinspirasi oleh game Grand Theft Auto Vice City.
Pada 2003, ia ditangkap oleh polisi karena diduga mencuri mobil. Ketika berusaha ditangkap oleh polisi, Moore melompat dan mengambil pistol polisi itu. Kemudian ia menembak polisi tersebut sampai meninggal.
Hal ini terdengar oleh polisi lainnya yang berusaha mengejar Moore. Namun Moore kembali menembak polisi kedua yang mengejarnya sampai meninggal.
Setelah ditangkap, ia mengatakan, "hidup adalah game. Kamu harus mati juga.".
Pada 2005, ia pun dijatuhkan hukuman mati dengan suntik mati.
5. Daniel Petric
Daniel Petric adalah pemuda yang menembak kedua orang tuanya dengan pistol. Akibat insiden itu, ibunya meninggal dan ayahnya selamat, namun dengan luka serius.
Hal ini dilakukan gara-gara kedua orang tuanya menyita game Halo 3 miliknya.
Parahnya, Petric melakukan hal ini ketika melihat kotak berisikan pistol yang mirip seperti kotak pistol di dalame game Halo 3.
6. Adam Lanza
Adam Lanza adalah pelaku dari Sandy Hook School Massacre pada 14 Desember 2012. Kala itu, sebelum datang ke sekolah untuk melakukan pembunuhan, ia membunuh ibunya terlebih dahulu.
Kemudian ia pergi ke Sandy Hook School, membunuh 20 anak kecil dan 6 orang dewasa. Lanza dikenal sebagai seorang penyendiri yang suka main game di dalam kamarnya. Game-game seperti Call of Duty hingga Gears of Wars jadi favoritnya.
Menurut beberapa sumber, Lanza bisa melakukan sampai 83 ribu kills (22 ribu di antaranya adalah headshot) di dalam game ber-genre FPS.
7. Anders Breivik
Anders Breivik adalah seorang pembunuh massal paling parah di dalam sejarah. Pada 2011, ia membunuh 69 anak muda di sebuah acara politik di Norwegia. Setelah itu, ia melakukan pengeboman di sebuah gedung pemerintahan, membunuh 8 orang lagi.
Menurut Manifestonya, ia merupakan seorang gamer dan penggemar dari game World of Warcraft, hingga Call of Duty: Modern Warfare 2. Ia mengatakan, dengan main game itu, ia bisa melakukan "latihan".