Bocoran dari Roberta Garibaldi, selaku Lead Expert yang ditunjuk UNWTO soal wisata gastronomi di Ubud, Bali ini menjelaskan sebuah destinasi gastronomi yang holistik itu punya nilai warisan budaya, kualitas lokal produk atau bahan makanan dimana industrinya berkembang, amenitas gastronomi cukup mumpuni dan sustain (restaurants, warung, café, bar) yang mengangkat kearifan lokal.
Selain itu perdagangan menyangkut gastronomi berkembang adanya pasar tradisional, pemasok wine, kopi, teh, produk organik, memiliki tempat belajar gastronomi formal dan informal (cooking class, sekolah kuliner) yang fokus pada kearifan lokal kuliner serta budaya makan setempat.
Diperlukan juga fasilitas pendidikan lainnya seperti museum, tempat membuat makanan dan minuman lokal yang menjadi pusat edukasi publik termasuk lembaga riset gastronomi, festival dan expo yang fokus pada makanan dan minuman, serta bahan lokal.
Baca Juga:4 Makanan Menjijikkan yang Mungkin Hanya Disantap Pecinta Kuliner Sejati, Mau Coba?
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat antusias dan optimistis dengan program ini karena untuk menjadi yang terbaik perlu proses panjang dan komitmen semua pihak terkait.
“Menjadi yang terbaik akan menaikan 3C seperti saat kita meraih penghargaan dunia yaitu Credibility, Confidence, and Calibrate. Begitupun program destinasi gastronomi berstandard UNWTO ini akan menjadi pencapaian pariwisata Indonesia untuk menjadi yang terbaik di global”, ucapnya.
Wih, semoga lancar ya proses penetapan Destinasi Gastronomi di Ubudnya! (*)