Follow Us

Alami Gangguan Kesehatan, Satu-satunya Badak Sumatera Jantan di Malaysia Mati

Bayu Galih Permana - Kamis, 30 Mei 2019 | 14:30
Badak Sumatera Jantan terakhir di Malaysia, Tam mati setelah mengalami gangguan kesehatan.
Twitter / NewsBFM

Badak Sumatera Jantan terakhir di Malaysia, Tam mati setelah mengalami gangguan kesehatan.

HAI-Online.com - Populasi Badak Sumatera di dunia semakin berkurang, kali ini satu-satunya spesies jantan dari hewan asli Indonesia tersebut di Malaysia mati setelah mengalami sejumlah gangguan kesehatan.

Seperti yang dilansir HAI dari ABC News, badak bernama Tam ini menghembuskan nafas terakhir pada Senin (27/5) di usia ke-35 tahun, setelah sebelumnya sempat mengalami masa-masa kritis, Minggu (26/5).

"Sungguh sangat berat mengabarkan bahwa Badak Sumatera terakhir di Malaysia, Tam telah mati," tulis organisasi Borneo Rhino Alliance melalui Facebook.

Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, otoritas setempat nggak merilis penyebab kematian Badak Sumatera jantan terakhir di Malaysia tersebut, tapi menurut media di sana, Tam mati setelah mengalami masalah ginjal dan hati.

Baca Juga: Selain Monyet Kekar Finlandia, Ini 10 Hewan dengan Tubuh Berotot

"Nafsu makan & kewaspadaan Tam menurun tiba-tiba bulan lalu & penyebab kematiannya adalah komplikasi yang mengakibatkan kegagalan organ. Malaysia sekarang hanya memiliki satu Badak Sumatera betina yang juga sedang mengalami masalah kesehatan," tulis BFM News.

Dengan meninggalnya Tam, kini para ahli berharap dapat menggunakan teknik fertilisasi in-vitro (IVF) untuk menciptakan penerus dari badak Sumatera betina terakhir di Malaysia, Iman.

"Kita hanya harus menjaga badak yang tersisa. Hanya itu yang bisa kita lakukan, dan berupaya jika mungkin untuk bekerja sama dengan Indonesia," terang Augustine Tuuga selaku Direktur Departemen Satwa Liar Sabah.

Menurut laporan dari World Wildlife Fund, jumlah Badak Sumatera kini diperkirakan tinggal tersisa 80 ekor di seluruh Indonesia, yang mana beberapa di antaranya berada dalam hutan belantara Indonesia. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest