Follow Us

Aldi Irpan, Siswa Kritis yang Nggak Diluluskan Kepseknya Tempuh Jalur Hukum

Al Sobry - Kamis, 23 Mei 2019 | 12:01
Aldi Irpan, Siswa Kritis yang Nggak Diluluskan Kepseknya Tempuh Jalur Hukum
Lombokpost

Aldi Irpan, Siswa Kritis yang Nggak Diluluskan Kepseknya Tempuh Jalur Hukum

HAI-Online.com – Bukan demo atau pasang status di facebook lagi, kini Aldi Irpan, siswa kritis yang nggak diluluskan kepseknya menempuh jalur hukum.

Warga SMAN 1 Sembalun itu nggak bakal tinggal diam apalagi berhenti memperjuangkan kebenaran yang diyakininya. Bersama ayahnya, Amaq Ruin, dan didukung Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Aldi akan menempuh jalur hukum.

“Kemarin dihubungi dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di Mataram, kami diminta mengirim surat kuasa,” kata Aldi, dikutip HAI dari Lombokpost, Rabu kemarin.

Baca Juga: 5 Pelajar SMK yang Ikut Aksi 22 Mei Tertembak Peluru Karet

Menurut Aldi, jalur hukum ini diyakini akan memperjelas duduk perkara yang sedang dihadapinya. Meski sebelumnya dia telah meminta kelunakan hati Kepala SMAN 1 Sembalun lewat hearing namun jalur itu tak mengubah apa-apa.

Dia semakin yakin, kepseknya Sadikin Ali telah sengaja tidak meluluskan karena ketidaksukaan pribadi. Ia pun berani membuktikan, bahwa ia sebenarnya sangat layak diluluskan.

Baca Juga: Pro Kontra Kelulusan Aldi Irpan, Pelajar SMA yang Kritis dan Bikin Kesel Kepseknya!

“Jika persoalan tidak disiplin, banyak sekali teman-temannya yang berkali-kali melanggar atau bahkan ditemukan merokok di sekolah. Tapi tetap diluluskan. Ia melihat, kasek (kepsek SMAN 1 Sembalun.red) sudah mempersiapkan untuk tidak meluluskannya. “Ini memang sudah dia katakan sebelumnya,” jelasnya.

Secara akademik, Aldi yakin nilainya bagus. Ia memperlihatkan nilai UNBK. Total 192 di raihnya. Angka itu menjadikannya di peringkat kedua tertinggi di kelasnya.

Ayah Aldi, Amaq Nuin mengatakan, heran melihat sikap kasek kepada anaknya.

Padahal upaya keluarga meminta maaf atas kesalahan anaknya sudah tiga kali dilakukan juga sudah ditempuhnya. Terakhir satu bulan sebelum UNBK berlangsung, namun kepsek tak merestui.

“Tapi katanya maaf itu tidak diterima karena saya datangnya hari minggu. Itu hari liburnya,” terang Amaq Nuin kesal.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest