HAI-ONLINE.COM - Sekitar 5 pelajar SMK harus dirawat di Rumah Sakit Budi Kemulian pada Rabu (22/5) setelah tertembak peluru karet setelah ikutan aksi massa.
Menurut Tribunnews, peluru karet itu mengenai bagian dada, pinggul, dan bokong mereka.
Kelima pelajar SMK ini mengaku ikutan unjuk rasa yang berakhir rich di bilangan flyover Slipi.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi Terbaru Nilai Terendah dan Tertinggi UTBK 2019. Kamu Masuk Golongan Mana?
I, seorang di antaranya mengatakan, ikut demo bersama keempat temannya.
"Sekolah libur, saya ikut demo karena ingin perang," aku I yang bergegas meninggalkan rumah sakit seusai mendapat perawatan.
Pantauan Wartakotalive.com, selesai menjalani perawatan, I beserta teman-temannya kembali melebur bersama peserta aksi.
Kebetulan ada peserta aksi melintasi kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hingga pukul 14.48 WIB ada 70 orang korban yang berhasil ditangani Rumah Sakit Budi Kemuliaan, kebanyakan alami luka tembak.
Sebelumnya, korban kerusuhan aksi 22 Mei terus bertambah.
Kebanyakan mereka mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan serta mata, akibat terkena gas air mata.
Salah satu korban gas air mata itu adalah Fikri (25).