"Beberapa kali, pelaku mengarah ke kata-kata "keji" "mengenaskan". Kemungkinan pelaku ingin menunjukkan kalau kata2 pelaku di surat tersebut memang benar adanya memang harus terjadi. Seolah dia bermain algojo, jadi dia yg berteori dia juga yg bertindak mengeksekusi," tambahnya.
Benar aja sob, pihak kepolisian akhirnya berhasil meringkus pelaku mutilasi di Pasar Besar Malang, Sugeng Santoso setelah melakukan penyisiran di lokasi kejadian penemuaan mayat korban.
PenangkapanSugeng sendiribermula ketika anjing pelacak meninggalkan lokasi usai lama berdiam diri di depan Toko Santoso, sebelum akhirnya datangseorang pria berkaos oranye, lengkap dengan jaket warna hitam.
Melihat hal itu, seorang petugas yang masih berada di depan Panca Budhi kemudian memanggil nama sesuai dengan yang tertera pada tubuh korban mutilasi, yaitu Sugeng.
"Jadi petugas ada yang iseng aja manggilSugeng. Orang itu menoleh dan menjawab 'iya'," ujar AKBP Asfuri selaku Kapolres Malang Kota.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, korban bukanlah dibunuh oleh Sugeng, namun meninggal karena penyakit paru-paru, yang dibuktikan dengan hasil identifikasi dari Dokter Forensik Polda Jatim.
Sementara itu, Sugeng sendiri mengaku nekat melakukan tindak mutilasi karena mendapatkan amanat dari korban.
"Menurut pengakuan terduga pelaku seperti itu, amanat dari korban. Tapi masih kami dalami," tutup AKBP Asfuri. (*)