Follow Us

Mahasiswi Asal Bali Berhasil Ciptakan Pembalut yang Bisa Digunakan 5 Tahun

Ricky Nugraha - Rabu, 15 Mei 2019 | 20:20
Kadek Windy Astuti usai mengikuti Mawapres dan memperoleh juara II
Dok Pribadi/kolase Tribun Bali

Kadek Windy Astuti usai mengikuti Mawapres dan memperoleh juara II

HAI-online.com - Selama ini pembalut hanya digunakan untuk sekali pakai lalu dibuang. Namun, seorang mahasiswi asal Bali bernama Kadek Windy Astuti, berinovasi membuat pembalut yang bisa digunakan secara terus menerus selama lima tahun.

Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali ini mengatakan bahwa pembalut ini bukan barang baru. Sebelumnya sudah ada pemanfaatan kain untuk pembalut yang disebut reusable pads yang bisa digunakan lebih dari sekali.

Windy awalnya ditunjuk untuk mewakili STIKES Bali sebagai mahasiswa berprestasi dan diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah. Ia pun mengembangkan reusable pads sehingga bisa digunakan maksimal lima tahun.

“Sebenarnya ini bukan ide original saya. Idenya sudah ada yakni reusable pads atau membuat pembalut dengan kain, tapi penggunanya sangat jarang. Sehingga ide itu saya kembangkan lagi,” kata Windy dikutip dari Tribun Bali.

Baca Juga: Wajib Ditiru! Kerennya Cara Universitas di Skotlandia Perangi Kekerasan Seksual Berbasis Gender

Ia mengatakan, waktu penggunaan pembalut ini tergantung pada jenis kain yang digunakan. Setelah membaca berbagai literatur, ia menemukan ide untuk menggunakan kain yang dibuat dengan serat bambu sebagai bahan pembuatan pembalut ini dan bisa dicuci.

“Yang lima tahun ini bahan dasarnya kain yang bisa dicuci kembali. Bedanya dengan yang di pasaran, kalau yang sekali pakai penyerapnya kertas yang didaur ulang di-bleaching dengan klorin baru dipakai penyerap dan agar tak tembus ditambahi plastik sehingga sulit terurai. Kalau pembalut kain, bahannya kain murni dan agar tidak tembus dilapisi kain waterproof di bagian bawahnya,” kata mahasiswi semester VI Jurusan Ilmu Keperawatan ini.

Selesai digunakan, pembalut kain ini bisa dicuci lalu dijemur dan bisa dipakai kembali setelah kering. Ia pun menjamin bahwa pembalut yang dicuci kembali ini higienis.

“Kalau kain dari serat bambu ini, berdasarkan penelitian di Jepang, bakterinya minimal. Sehingga setelah dicuci, dijemur di bawah sinar matahari dan bakterinya akan mati dengan sendirinya akibat sinar matahari,” katanya.

Baca Juga: Inspiratif, Atlet Renang Asal Jakarta Ini Raih Penghargaan di Amerika Serikat

Pembalut ini bahkan, menurutnya, sama dengan pakaian dalam pada umumnya dan bahkan bisa disetrika.

Source : Tribun Bali

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest