Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Corat-coret Seragam Saat Kelulusan SMA Masih Sering Terjadi, Kenapa Nggak Disumbangkan Aja Sih?

Bayu Galih Permana - Selasa, 14 Mei 2019 | 15:00
Pelajar SMK Negeri 3 Tanjungpandan saat mengumpulkan baju hasil sumbangan teman-temannya sebagai bagian perayaan kelulusan (kanan).
Tribun Lampung / Bayu Saputra - Pos Belitung / Adelina Nurmalitasari

Pelajar SMK Negeri 3 Tanjungpandan saat mengumpulkan baju hasil sumbangan teman-temannya sebagai bagian perayaan kelulusan (kanan).

HAI-Online.com -Pengumuman kelulusan SMA/SMK telah resmi diberikan pada Senin kemarin (13/5), hasilnya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, masih ada saja pelajar yang mencoret-coret seragam sekolah mereka untuk meluapkan kegembiraan.

Di Kota Denpasar, Bali, ratusan pelajar SMA dan SMK telah berkumpul pada halaman parkir Art Center sejak pukul 08.00 WITA dengan memakai seragam putih abu-abu, serta membawa cat semprot dan juga spidol untuk merayakan kelulusan mereka.

Nggak berhenti sampai di situ, sejumlah pelajar juga membawa sepeda motor berknalpot bising sebagai persiapan konvoi keliling kota dan memutar house musicdari mobil yang dibawa oleh salah satu siswa.

Bukan cuma terjadi di Bali, sejumlah siswa SMA di Pekanbaru, Riau tetap nekat turun ke jalan untuk melakukan aksi corat-coret seragam dan konvoi meskipun sudah dilarang oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Baca Juga : Bring Me The Horizon Kabarnya Bakal Rilis 2 Lagu Baru, Cek Nih Teaser-nya

Salah seorang siswa SMA swasta di Pekanbaru, Yudi mengatakan bahwa aksi corat coret seragam ini dilakukan karena mereka udah nggak bisa melakukan hal yang sama ketika telah masuk ke jenjang universitas.

"Terakhir ini bang, besok kalau udah kuliah kan ngak ada lagi coret-coret baju kayak gini," ujar Yudi.

Hal serupa pun terjadi di Lampung, meskipun Dinas Pendidikan setempat sudah menghimbau para pelajar untuk nggak melakukan aksi corat-coret seragam dan konvoi usai pengumuman kelulusan, nyatanya sejumlah siswa masih nekat melakukannya.

Menurut pengakuan dari salah seorang siswa peserta konvoi, tindakan ini merupakan bentuk dari ekspresi rasa syukur mereka karena berhasil lulus, apalagi momen tersebut hanya terjadi sekali seumur hidup.

"Kita dari Katibung Lampung Selatan dan memang ke sini untuk merayakan kelulusan, apalagi ini juga sekali seumur hidup," ujar siswa yang nggak mau disebutkan namanya itu, ketika ditemui di bawah flyover kota Tapis Berseri.

Baca Juga : Egy Maulana Vikri Bisa Tanding Lawan Manchester United di Liga Eropa

Tradisi nggak berfaedah seperti itu harus segera dihilangkan atau diubah ke arah positif sob.

SMK 3 Tanjung Pandan
Posbelitung/Adelina Nurmalitasari

SMK 3 Tanjung Pandan

Contohnya seperti aksi dari siswa SMK Negeri 3 Tanjungpandan yang lebih memilih untuk menyumbangkan seragam mereka saat merayakan pengumuman kelulusan.

Menurut keterangan salah satu siswa SMK Negeri 3 Tanjungpandan, Akbar Oktoryan, aksi ini bermula dari ide teman-temannya yang ingin merayakan kelulusan dengan cara keren, namun dalam hal positif.

Selain itu, aksi ini juga dilakukan untuk menginspirasi sekolah lain supaya ke depannya nggak melakukan corat-coret seragam setelah menerima pengumuman kelulusan.

"Sebenarnya ide dari kawan-kawan, kami merasa ini memberi solusi positif. Jadi kami tergerak karena kami merasa ini kegiatan yang keren dan bisa jadi motivasi kedepannya, sambil juga mengurangi tradisi coret-coret di sekolah," ujar Akbar, dikutip dari Pos Belitung.

Wajib ditiru nih cara siswa SMK Negeri 3 Tanjungpandan untuk merayakan kelulusan. Semoga aksi serupa ke depannya bisa ditiru oleh semua pelajar di Indonesia ya sob. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x