Follow Us

Terabaikan, Ternyata Manfaat Buah Kersen Jarang Diketaui Orang Lho!

Ricky Nugraha - Kamis, 09 Mei 2019 | 16:30
Buah kersen
Creative Commons

Buah kersen

HAI-online.com - Kersen, atau yang sering disebut talok atau ceri ini memang sering luput dari perhatian orang-orang, dan bukan jadi buah yang favorit. Namun, seperti buah kebanyakan, buah ini juga memiliki manfaat yang kadang juga nggak diketahui orang.

Kersen sendiri dalam bahasa Inggris ini disebut Jamaica cherry, mengacu pada daerah asalnya yakni di kawasan tropis Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia.

Tumbuhan bernama latin Muntingia calabura ini merupakan satu-satunya spesies dari genus Muntingia, namun masih berkerabat jauh dengan bunga kembang sepatu.

Kersen memiliki buah bulat mungil, yang hijau saat muda namun berubah warna menjadi merah saat matang. Rasanya manis seperti cairan gula, dan memiliki banyak biji kecil tapi nggak susah untuk dimakan.

Baca Juga : Mengintip Wahteg, Warteg Kekinian yang Nyaman Banget Buat Makan dan Dipandang

Ternyata, buah kersen juga mengandung banyak nutrisi. Selain kandungan gula dan air, buah kersen juga memiliki kadar serat, vitamin C dan E, serta kaya akan mineral esensial seperti kalsium, fosfor, dan zat besi yang baik untuk pembentukan tulang dan darah.

Selain itu, hasil uji fitokimia mengungkap bahwa kersen juga memiliki beberapa senyawa antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas, seperti polifenol, flavonoid, dan karoten.

Kandungan antioksidan ini dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti kanker atau penyakit kardiovaskuler.

Selain buahnya yang baik untuk kesehatan, bagian lain tumbuhan ini juga dapat dimanfaatkan. Kayunya yang relatif lunak dapat dijadikan kayu bakar, sedangkan kulit kayunya yang berserat dapat dijadikan bahan untuk pembuatan tali.

Baca Juga : Fotografer Ini Sukses Bikin 7 Makanan Manis Lebih Menggiurkan

Sementara itu, daunnya telah dimanfaatkan oleh masyarakat lokal Amerika Tengah dan Selatan sebagai obat sakit kepala dan gangguan pencernaan seperti asam lambung. Meski demikian, diperlukan uji farmasi dan etnobotani lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitasnya.

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest